Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Gelar Rapat dengan KPU dan Bawaslu, Bahas Pencegahan Pelanggaran Pemilu

Kompas.com - 14/07/2022, 12:21 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menggelar rapat koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) DKI Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Dalam rapat tersebut, kepolisian bersama KPU dan Bawaslu membahas persiapan penyelenggaraan Pemilu 2024 dan langkah-langkah pencegahan pelanggaran dalam kontestasi tersebut.

"Pertemuan ini bertujuan untuk menginventarisasi, mengidentifikasi sejak dini hal-hal yang perlu dipersiapkan, mulai dari personel, pelatihan, kemudian material dan logistik yang diperlukan," ujar Fadil dalam keterangannya, Kamis (14/7/2022).

"Sehingga penyelenggaraan tahapan Pemilu ini bisa berjalan dengan kualitas yang semaksimal mungkin," sambung dia.

Baca juga: Misteri Seputar CCTV di Rumah Irjen Ferdy Sambo: Disebut Rusak, Dekoder Kamera di Pos Diganti Tanpa Izin RT

Fadil menegaskan, tidak ada isu krusial yang dibahas dalam rapat koordinasi bersama KPU dan Bawaslu DKI Jakarta.

Dia hanya mengatakan bahwa pertemuan ini sebagai pengingat sekaligus langkah awal untuk mencegah pelanggaran dalam Pemuli 2024, khususnya di Provinsi DKI Jakarta.

"Tidak ada isu-isu yang krusial, lebih kepada early warning supaya kami lebih siap dalam mengawal pemilu yang lebih berkualitas," kata Fadil.

Baca juga: Polisi Geledah Kantor BPN Jaksel Terkait 4 Pejabat Ditangkap dalam Kasus Mafia Tanah

Sementara itu, Ketua Bawaslu DKI Jakarta Muhammad Jufri mengatakan bahwa saat ini tahapan Pemilu sudah mulai berjalan. Untuk itu, perlu langkah-langkah pengawasan yang dilakukan.

Sebab, kata Jufri, tidak menutup kemungkinan ada pelanggaran yang terjadi seiring dengan dimulainya tahapan Pemilu.

"Karena nantinya akan ada verifikasi partai politik, kemudian verifikasi faktual, dan itu semua kami lakukan bersama dengan teman-teman dari pihak kepolisian dan Kejati. Kami mempersiapkan diri dalam mengawali persiapan dan penanganan tindak pidana pemilu," ujar Jufri.

Baca juga: Diperiksa Polisi, Istri Kadiv Propam Telah Beri Kesaksian Dugaan Pelecehan Seksual Brigadir J

Jufri pun menyampaikan bahwa Kapolda Metro Jaya mengutus penyidiknya agar bekerja sama dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu) Bawaslu.

Sehingga, temuan tindak pidana pemilu nantinya dapat langsung diinformasikan ke kepolisian dan kejaksaan untuk diteruskan ke pengadilan.

"Tadi Pak Kapolda sudah menyampaikan bahwa akan mengutus penyidiknya untuk masuk ke sentra penegakan hukum terpadu," kata Jufri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com