Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Sindir Anies: Jangan Nongkrong dengan Anak Muda "SCBD" Saat Warga Kebanjiran

Kompas.com - 18/07/2022, 13:28 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang lebih memilih berkunjung ke kawasan Dukuh Atas saat sebagian warganya kebanjiran pada Sabtu (16/7/2022) pekan lalu. 

"Gubernur Anies seperti menjauhi masyarakat di akhir masa jabatannya sebagai gubernur. Seharusnya dia lebih giat dalam bekerja dalam menyelesaikan seluruh permasalahan di Jakarta," kata Kenneth, dilansir dari Tribun Jakarta, Senin (18/7/2022).

"Jangan malah nongkrong dengan anak muda SCBD pada saat warganya lagi kebanjiran," sambung Kenneth. 

Baca juga: Saat Anies Sidak Kawasan Dukuh Atas yang Jadi Tempat Nongkrong Para Remaja...

Kenneth mengatakan, banjir yang terjadi di total 83 RT pada akhir pekan lalu membuktikan bahwa Anies hingga saat ini belum mempunyai terobosan jitu.

Ia menyinggung program normalisasi sungai di era Anies yang belum terbukti mengatasi banjir yang kerap melanda permukiman warga di bantaran kali.

"Kemarin saya memonitor bahwa wilayah yang banjir rata-rata dari luapan kali karena pinggiran kalinya tidak di-sheet pile. Kalau seperti ini berarti kan program normalisasi sungai enggak berjalan," katanya. 

Anggota DPRD dari Dapil 10 Jakarta Barat yang meliputi Kecamatan Grogol Petamburan, Taman Sari, Kebon Jeruk, Palmerah, dan Kembangan itu juga menyoroti banjir yang kerap melanda wilayah Kembangan Utara.

"Di Kembangan Utara itu sampai sekarang belum menemukan titik temu, Pemprov DKI harus melakukan terobosan dalam menangani masalah ini. Solusinya harus di-sheet pile pinggiran kalinya. Kalau tidak, sampai dunia kiamat ya setiap kali dapat banjir kiriman pasti warga akan kebanjiran terus," ujar Kenneth. 

Baca juga: Ini 83 Titik di DKI Jakarta yang Masih Terendam Banjir

Kenneth pun menilai, saat sejumlah warganya kebanjiran akibat Pemprov DKI belum berhasil menormalisasi sungai, Anies seharusnya bisa menunjukkan rasa empati. 

Hal itu misalnya bisa ditunjukkan dengan mendatangi langsung lokasi banjir dan memberikan dukungan moril bagi warga terdampak banjir. 

"Minimal jika beliau tidak bisa memberikan solusi dalam penanggulangan banjir ini, tetapi bisa kan dalam bentuk dukungan lain, yaitu dengan dukungan moril untuk hadir di tengah korban banjir," katanya.

Namun, ia menyesalkan bahwa Anies justru memilih hadir meninjau fenomena "Citayam Fashion Week" di Dukuh Atas. 

Baca juga: Bangganya Model Profesional Mejeng di Citayam Fashion Week: Ini Paling Ramai Sepanjang Sejarah Aku Modeling

Ia juga menyinggung Anies lebih sibuk membuat acara dengan mengumpulkan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Jakarta International Stadium (JIS).

"Saya melihat bahwa Gubernur Anies lebih kerap membanggakan JIS, terbukti hari Sabtu kemarin tanggal 16 Juli pada saat bersamaan warga kebanjiran parah, dia malah buat acara di JIS," kata Kenneth.

"Enggak ada rasa empatinya sama sekali. Padahal, seharusnya dia bisa hadir untuk memberikan support di tengah-tengah warga yang terdampak musibah banjir ini," sambungnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Jakarta Banjir Lagi, Anggota DPRD DKI Kenneth Sebut Program Banjir Anies Gagal Total"

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com