Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Memalak dan Mabuk, 4 Preman di Balaraja Ditangkap

Kompas.com - 19/07/2022, 17:48 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Balaraja menangkap empat preman yang kerap meresahkan warga dengan memalak dan mabuk di jalan menuju PT SRKI, Kecamatan Balaraja.

Tiga tersangka yakni MI alias Patrick (32), LA (31), dan SW (36) merupakan warga Desa Sentul, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang. Satu tersangka lainnya, RY (45), warga Desa Cangkudu, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.

“Telah diamankan empat pria pelaku premanisme yang meresahkan warga yakni MI, LA, SW, dan RY," ujar Kapolresta Tangerang Kombes Pol Raden Romdhon Natakusuma, saat dikonfirmasi, Selasa (19/7/2022).

Baca juga: Ratusan Eks Preman dan Narapidana Ikut Latihan Bela Negara

Raden menjelaskan, empat preman itu dilaporkan oleh salah seorang korban berinisial TB (26) ke Polsek Balaraja atas dugaan pemukulan.

Kasus bermula ketika TB mengantarkan tiga rekannya ke mes PT SRKI pada Jumat (29/4/2022). Kemudian, mobil yang mereka tumpangi dicegat oleh empat pelaku.

"Tersangka langsung memeriksa isi kendaraan dan bahkan melakukan pemukulan kepada korban," kata Raden.

Raden menuturkan, para tersangka berdalih melakukan pemeriksaan terhadap seluruh kendaraan yang masuk ke wilayah tersebut. Selain itu para tersangka juga meminta uang Rp 150.000 kepada korban.

Setelah tersangka menerima uang, korban diperbolehkan masuk ke area perusahaan. Akan tetapi, saat korban kembali dihadang oleh para pelaku saat ke luar dari area perusahaan.

“Korban kembali dicegat oleh para tersangka dengan melintangkan kursi kayu panjang di jalan," kata Raden.

Baca juga: Polda Metro: Preman Duduki Rumah Pensiunan Jenderal Polisi di Jaksel karena Utang Rp 6,5 Miliar

Ketika itu para tersangka meminta uang tambahan sebesar Rp 1 juta, namun korban menolak.

Karena terus dipaksa, akhirnya TB memberikan uang Rp 300.000 dengan cara ditransfer ke rekening salah satu tersangka. Setelah itu korban melaporkan peristiwa itu ke Polsek Balaraja.

Lantas polisi melakukan penyelidikan dan mendatangi lokasi, namun para tersangka saat itu sudah melarikan diri.

Selanjutnya pada Kamis (14/7/2022) polisi mendapatkan mengenai sejumlah orang yang memalak sopir angkutan barang bahan baku perusahaan. Akhirnya, polisi berhasil menangkap keempat tersangka.

"Dari hasil penyidikan diketahui bahwa para pelaku sering kali melakukan pemerasan dan juga meresahkan warga karena sering mabuk-mabukan," ucap Raden.

Kini, empat tersangka ditahan di Mapolsek Balaraja. Mereka dipersangkakan dengan Pasal 368 KUHP, yakni memaksa seseorang dengan kekerasan untuk memberikan suatu barang. Ancaman hukuman penjara terkait pidana tersebut maksimal 9 tahun.

Tersangka juga dijerat Pasal 170 KUHP atas dasar melakukan kekerasan bersama-sama di depan umum dengan ancaman hukuman penjara di atas 5 tahun.

Baca juga: Duduki Rumah Pensiunan Jenderal Polisi, 10 Preman Ditangkap Polda Metro di Jaksel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com