JAKARTA, KOMPAS.com - Istilah "Citayam Fashion Week" atau aksi peragaan busana oleh remaja yang kerap nongkrong di kawasan Dukuh Atas sedang menjadi sorotan warganet.
Hal ini membuat kawasan Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, menjadi ramai didatangi oleh anak-anak remaja.
Anak remaja itu datang dari berbagai wilayah Jakarta dan sekitarnya seperti Citayam, Bojonggede, Tangerang dan lainnya.
Baca juga: Citayam Fashion Week Kian Tenar, Gubernur hingga Penyanyi Dompleng Popularitas Kawasan Dukuh Atas
Namun, ramainya kawasan Dukuh Atas tidak berdampak baik bagi pengamen bernama Bintang.
Bagi dia, sejak viralnya kawasan Dukuh Atas membuat persaingan di antara pengamen menjadi lebih ketat.
"Setelah viral ini semakin banyak pengamen, jadi semakin susah (cari uangnya), dikira orang-orang kan semakin banyak pendapatan, tapi bagi kami sih enggak karena jadi rebut-rebutan dengan pengamen lainnya," ujar Bintang saat ditemui di Dukuh Atas, Selasa (19/7/2022).
Menurut Bintang, hal itu sangat berbeda dengan kawasan Dukuh Atas sebelum viral. Ia meraup pundi-pundi uang yang banyak meski warga tidak terlalu ramai.
Baca juga: Satpol PP Imbau Para Remaja di Dukuh Atas Taat Pakai Masker dan Tidak Buang Sampah Sembarangan
"Kalau dulu (sebelum viral) orangnya lumayan tapi yang kasih uang juga lumayan, kalau sekarang kan orangnya saja banyak tapi uangnya enggak, ditambah saingannya jadi tambah banyak," ungkap dia.
Bintang mengungkapkan, kebanyakan para remaja yang datang ke kawasan Dukuh Atas hanya ingin nongkrong serta bertemu dengan remaja yang sedang viral yakni Jeje dan Bonge.
"Kebanyakan orang-orang ke sini cari yang viral-viral saja, jadi kami ngamen yang mencari uang susah," ucap Bintang.
Selain banyaknya pengamen lain, kata Bintang, petugas yang menjaga keamanan juga sering kali tidak mengizinkannya untuk mengamen di kawasan Dukuh Atas itu.
"Ada saja sih yang menghalang-halangi semenjak ramai ini," kata dia.
Baca juga: Ramai Fenomena Citayam Fashion Week, MRT Kerahkan Tim Patroli di Dukuh Atas
Bintang berharap kawasan Dukuh Atas kembali seperti sebelum viral lagi agar pendapatannya sebagai pengamen kembali meningkat.
"Harapannya semoga kayak dulu lagi," tutur dia.
Sebagai informasi, rombongan remaja asal Citayam dan sekitarnya belakangan menyita perhatian publik.
Mereka kerap menongkrong sembari membuat konten media sosial Tiktok di sekitar taman Stasiun MRT Dukuh Atas, Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Kebon Melati Muhamad Alfarabi mengatakan, anak-anak itu mengetahui tempat nongkrong di Stasiun MRT Dukuh Atas karena mereka dulu pernah tinggal di wilayah Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.