JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memastikan bahwa hanya sopir truk Pertamina yang ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus kecelakaan maut di Jalan Transyogi Cibubur, Bekasi.
Hal itu disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman ketika mengklarifikasi pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya soal penetapan tersangka sopir beserta kernet dalam kecelakaan truk Pertamina tersebut.
"Saya koreksi, tersangkanya itu hanya satu, yaitu sopir (berinisial S). Jadi saya koreksi itu ya," ujar Latif saat dihubungi, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: Kata Saksi, Sopir Truk Pertamina Minta Dibawa ke Polisi Setelah Tabrak Sejumlah Kendaraan di Cibubur
Sementara itu, kernet berinisial K, lanjut Latif, berstatus sebagai saksi dalam kasus kecelakaan di Cibubur yang menewaskan 10 orang tersebut.
Menurut Latif, penyidik menetapkan S sebagai tersangka karena menemukan adanya unsur kelalaian sopir hingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan tersebut.
"Karena setelah diperiksa hasilnya ditemukan kelalaian. Kan dia yang mengemudikan. Harusnya mereka mengetahui persis kondisi kendaraannya," kata Latif.
Baca juga: Penyidikan Kecelakaan Maut di Cibubur Jangan Berhenti pada Sopir Truk Pertamina
Sebelumnya, Zulpan mengatakan bahwa penyidik telah menetapkan sopir truk berinisial S dan kernetnya berinisial K sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan di Transyogi Cibubur, Bekasi, pada Senin (18/7/2022).
"Penyidik telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus ini, pertama saudara S, sopir truk. Kemudian yang kedua, K, ini merupakan kernet truk," ujar Zulpan kepada wartawan, Selasa (19/7/2022).
Menurut Zulpan, penetapan tersangka tersebut dilakukan setelah penyidik Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara.
Baca juga: Sopir dan Kernet Truk Pertamina yang Terlibat Kecelakaan di Cibubur Ditetapkan sebagai Tersangka
Dari situ, penyidik menduga bahwa permasalahan rem blong menjadi penyebab truk Pertamina mengalami kecelakaan di Cibubur.
"Dugaan sementara penyebab kejadian ini adalah adanya rem blong pada truk," kata Zulpan.
Akibat rem blong, kata Zulpan, truk Pertamina menyelonong dan menabrak sejumlah pengendara hingga mengakibatkan 10 orang meninggal dunia.
Meski begitu, penyidik Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya bersama Tim Traffic Accident Analysis (TAA) dari Korlantas Polri masih melakukan pendalaman terkait penyebab pasti kecelakaan itu.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan di Cibubur terjadi melibatkan truk Pertamina dengan sejumlah motor serta mobil pada Senin (18/7/2022).
Kecelakaan di Cibubur bermula ketika truk Pertamina menabrak sejumlah pengendara motor dan mobil saat berada di jalan dengan medan menurun menjelang lampu lalu lintas Cibubur CBD.
Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, truk Pertamina sudah berhenti di sisi jalan usai kecelakaan di Cibubur terjadi. Sejumlah sepeda motor tergeletak dalam kondisi rusak di kolong dan di sekitar truk itu.
Terlihat sejumlah pengendara yang menjadi korban, mengalami luka berat. Satu per satu korban dievakuasi petugas dari lokasi kejadian menggunakan ambulans.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.