Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan Kecurangan PPDB di Tangerang, KCD Sebut Sistem Penerimaan Sudah Lebih Baik

Kompas.com - 21/07/2022, 19:25 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (KCD) Kota Tangerang dan Tangerang Selatan, Suryadi mengatakan, sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) sudah lebih baik.

Menurut dia, saat ini masyarakat sudah lebih mudah dalam melakukan pendaftaran calon siswa.

"Kalau sistem kita apresiasi, sebelum tahun ini (2022) masyarakat sulit daftar. Ricuh, susah masuk website. Daftar saja sulit, berhari-hari. Sekarang daftarnya mudah tapi lulusnya sulit," ujar Suryadi, saat ditemui di kantornya kawasan Serpong Utara, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Diduga Ada Kecurangan PPDB, Massa Berunjuk Rasa di Depan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Tangerang

Hal ini ia sampaikan dalam menanggapi unjuk rasa dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Pendidikan terkait dugaan kecurangan dalam proses PPDB.

Suryadi menilai, aksi protes tersebut merupakan bentuk ketidakpuasan karena ada siswa yang tidak diterima di sekolah negeri melalui jalur resmi.

Menurut Suryadi, masalah ada yang diterima dan tidak merupakan hal yang lumrah. Terlebih, kuota penerimaan siswa di sekolah negeri terbatas.

"Makanya kita mencoba mendorong membiayai peserta kita yang berada di swasta," jelas Suryadi.

Suryadi berjanji akan menindaklanjuti laporan dugaan kecurangan yang disampaikan oleh sejumlah massa itu.

Baca juga: Wagub DKI Klaim PPDB Berhasil Tingkatkan Kualitas Siswa dan Sekolah

Koordinator aksi, Hilman Harahap, menyampaikan indikasi dugaan kecurangan PPDB yang terjadi di SMAN 13 Kota Tangerang.

Hilman mengatakan, ada sekitar 13 calon siswa yang tidak diterima di sekolah tersebut. Padahal, kata dia, bobot nilai siswa-siswa tersebut memenuhi syarat masuk melalui jalur prestasi.

"Seharusnya itu layak untuk diterima di sekolah tersebut," kata Hilman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com