Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran Pelajar di Tamansari Berawal dari Saling Ejek di Media Sosial

Kompas.com - 21/07/2022, 22:36 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang remaja berinisial AIS (16) tewas karena terlibat tawuran di Gang Kesederhanaan, di Jalan Gajah Mada, Tamansari, Jakarta Barat, pada Selasa (19/7/2022) sore.

Kepala Kepolisian Sektor Metro Tamansari, AKBP Rohman Yonky mengatakan, tawuran tersebut bermula dari aksi saling ejek antara kelompok pelajar di media sosial.

"Jadi saling ejek, saling nantang, saling ngajakin ketemuan dari direct message ke masing-masing akun," kata Yonky, di Tamansari, Jakarta Barat, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Kronologi Tawuran di Tamansari Jakbar yang Tewaskan Seorang Pelajar

Selain saling ejek, faktor lain pemicu tawuran ini adalah aksi kekerasan yang sering dilakukan para senior di sekolah.

"Berdasarkan keterangan, memang sudah dari dulu turunan senior-senior yang melakukan aksi kekerasan. Sampai saat ini turunan tersebut memang masih dilaksanakan di beberapa sekolah," ungkap dia.

Yonky mengatakan, AIS menjadi sasaran pengeroyokan karena terjatuh dari motor ketika berusaha melarikan diri. Sementara, rekan-rekan korban lainnnya sudah lebih dahulu menyelamatkan diri.

"Korban tertinggal dan terjatuh kemudian dikejar kelompok lain. Kemudian terjadi peristiwa kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia," pungkas Yonky.

Berdasarkan hasil otopsi, Yonky menuturkan, korban meninggal karena luka sayatan senjata tajam pada bagian dada sehingga mengakibatkan pendarahan di organ jantung dan paru.

"Korban terluka di bagian dada dan di bagian punggung. Korban kehabisan banyak darah dan menyebabkan korban meninggal dunia," ungkap Yonky.

Baca juga: Pelajar Tewas dalam Tawuran di Tamansari Jakbar, Alami Luka Bacok di Dada

Setelahnya, korban ditemukan oleh warga dan anggota kepolisian yang sedang berada di sekitar lokasi. Korban pun dievakuasi ke rumah sakit.

Dalam kasus tersebut, polisi memangkap 22 pelajar yang terlibat tawuran.

Tiga orang di antaranya diduga sebagai pelaku kekerasan yang menyebabkan AIS tewas. Sedangkan, dua orang ditangkap atas kepemilikan senjata tajam.

Selain itu, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa lima celurit, tujuh sepeda motor, dan 22 ponsel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Pigura, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com