Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Wagub DKI untuk Anak "Citayam Fashion Week": Jangan Pulang Tengah Malam, Nanti Ketinggalan KRL dan Tidur di Trotoar

Kompas.com - 24/07/2022, 12:49 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyampaikan pesan kepada para remaja yang mengikuti tren "Citayam Fashion Week" di kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

Riza mengimbau agar para remaja itu jangan sampai pulang ke rumah mereka di Citayam maupun Bojonggede setelah larut malam.

"Jangan pulang sampai tengah malam, apalagi nanti ketinggalan kereta (KRL) sehingga tertidur di sekitaran trotoar di sini," ujar Riza saat mengunjungi Dukuh Atas, Sabtu (23/7/2022) malam.

Baca juga: Ramai Model Jalanan di Kawasan Dukuh Atas, Petugas Sempat Bubarkan Massa

Riza ingin kejadian para remaja ketinggalan KRL sehingga tidur di trotoar sekitar kawasan Dukuh Atas tidak terulang.

"Pulanglah sesegera mungkin, pastikan di rumah jangan terlalu malam. Kasihan ibu kalian, orangtua kalian, ibu yang melahirkan, membesarkan, punya kekhawatiran," kata Riza.

"Sekarang di rumah, orangtua kalian khawatir anaknya belum pulang. Kita semua para orangtua harus menjaga dan melindungi anak-anak kita agar terbebas dari hal-hal yang berpotensi negatif," tutur Riza.

Baca juga: Kak Seto Minta Remaja Citayam Fashion Week Dukuh Atas Pulang Sebelum Pukul 21.00 WIB

Riza mengaku bahwa dia dan jajarannya sedang menyiapkan lokasi baru untuk memfasilitasi kegiatan "Citayam Fashion Week".

"Nanti kami carikan tempat, tadi kami diskusikan juga sama semua yang terkait, termasuk sama anak-anak, nanti kami carikan tempat," kata Riza.

Riza kemudian menyebutkan sejumlah lokasi yang masuk daftar usulan relokasi.

Baca juga: Monas hingga TIM Masuk Usulan Lokasi Alternatif Citayam Fashion Week

"Tadi ada usulan umpanyanya di Monas, di Senayan, di TIM juga usulan dari DPRD. Umpamanya juga tadi ada usulan juga di pelataran Sarinah, nanti kita tanya sama pak Menteri Erick Thohir. Atau di tempat lain nanti kita carikan," ungkap Riza.

Rencana pemindahan lokasi dari kawasan Dukuh Atas tersebut dibunyikan lantaran banyaknya persoalan yang ditimbulkan dari tren remaja yang beraksi bak model di zebra cross kawasan tersebut. Salah satunya, mengganggu ketertiban lalu lintas.

"Di sini sudah sangat ramai, bahkan melebihi kapasitas. Kegiatan fashion week ini ke depan mari kita cari tempat yg lebih baik. Jangan di tengah jalan atau di zebra cross, nanti itu sangat berbahaya," ungkap Riza

"Jangan di tengah jalan, sangat mengganggu ketertiban umum. Kita lihat tadi orang susah jalan. Motor diparkir di atas trotoar sehingga mengganggu orang jalan. Jalur sepeda juga dipakai untuk motor, sehingga ini sangat menganggu," kata Riza.

Kendati demikian, Riza belum bisa memastikan kapan rencana relokasi tersebut dapat dilakukan. "Diharapkan secepatnya, ya," tutup Riza.

Sementara itu, "Citayam Fashion Week" merupakan tren remaja yang beradu gaya berpakaian di kawasan Dukuh Atas.

Alih-alih Dukuh Atas diramaikan remaja Jakarta, kawasan ini justru lebih sering dimeriahkan remaja pinggir Jakarta, yakni dari Citayam hingga Bojonggede.

Biasanya para remaja mulai meramaikan kawasan Dukuh Atas sejak sore hingga malam hari. Mereka melenggok bergantian di zebra cross bagai model jalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com