Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Remaja "SCBD" Dapat Cuan Hasil Endorse Dadakan di "Citayam Fashion Week" Dukuh Atas...

Kompas.com - 26/07/2022, 12:48 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan berorientasi transit Dukuh Atas, Jakarta Pusat, kian ramai oleh masyarakat dengan dominasi usia belasan tahun.

Mereka yang datang tidak hanya dari wilayah DKI Jakarta, tetapi juga dari kota penyangga Depok dan Kabupaten Bogor, lebih spesifik lagi dari wilayah Citayam dan Bojong Gede.

Para remaja itu berdatangan dengan busana yang nyentrik. Mereka menyebutnya sebagai outfit untuk berkumpul atau pun membuat konten guna meningkatkan popularitas.

Bahkan, beberapa dari remaja tersebut sudah bisa meraup keuntungan dari gaya berpakaian mereka, karena dianggap unik untuk dibuat konten.

Baca juga: Pendaftaran Merek Citayam Fashion Week Dikritik, Ruang Berekspresi Tak Perlu Komersialisasi

Kawasan Dukuh Atas yang kini dikenal dengan kegiatan "Citayam Fashion Week" itu seolah menjadi ladang cuan bagi para muda-mudi kreator konten.

Irgi (16), remaja Pabuaran atau tepatnya asal perkampungan di perbatasan Citayam-Bojong Gede, tampak sibuk bermain ponsel di pedestrian. Pesan masuk hingga panggilan telepon dari rekan sebayanya seolah tiada henti.

"Iya bentar-bentar, nanti gua ke sana," kata Irgi saat berbincang dengan rekannya di ujung telepon.

Baca juga: Pakar Sebut Pengajuan Citayam Fashion Week sebagai Merek Sah secara Hukum, tetapi Tak Pantas

"Dibagi job endorse dari teman, video barang (produk) di sana," kata Irgi usai menutup sambungan telepon.

Bocah 16 tahun itu pun langsung bergegas dengan rekannya, Dirga, asal Tanah Abang, Jakarta pusat. Keduanya langsung bertemu dengan sejumlah tim promosi produk dan langsung membuat konten foto serta video untuk diunggah ke media sosial.

Prosesi pengambilan gambar pun selesai, tim promosi kemudian memberikan produk yang sedang ditawarkannya, dan memberikan sejumlah uang sebagai bayaran.

Baca juga: Saat Citayam Fashion Week Bukan Semata Tempat Adu Gaya, tetapi Juga Ladang Cuan...

"Dapet lagi lima puluh rebu. Mayan (lumayan) buat ongkos pulang kereta," kata Irgi dengan aksen khas "Citayam"-nya.

"Tinggal posting di (aplikasi) Tiktok. Tulis produknya," sambung Irgi.

Dia pun kemudian mengolah foto dan video produk yang direkamnya sendiri, kemudian diunggah ke akun media sosialnya.

Baca juga: Di Citayam Fashion Week, Kak Seto: Adik-adik Mengguncang Indonesia dengan Kreativitas

Kegiatan itu tidak hanya sekali dua kali dilakukan Irgi selama berada di kawasan Dukuh Atas sejak Senin siang.

Pengamatan Kompas.com, setidaknya ada tiga hingga empat merek produk tertentu yang memintanya menjadi "bintang iklan" dadakan di kawasan Dukuh Atas.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com