Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Saksi Sebelum Bangunan Semipermanen Ambruk di Johar Baru: Ada Proyek Penggalian Saluran Air

Kompas.com - 29/07/2022, 10:17 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah bangunan semipermanen berlantai dua ambruk di Jalan Rawa Sawah 2, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/7/2022) sore.

Saksi mata bernama Yanto (42) menuturkan, sekitar pukul 15.15 WIB, ia sedang bersiap-siap untuk membuka toko miliknya yang dekat dengan bangunan ambruk, tepat di depan Pasar Gembrong Lama, Johar Baru.

Di sekitar bangunan ambruk itu, ada proyek pekerjaan penggalian saluran air yang disinyalir proyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Saat Pemkot Depok Menyangkal Warganya Ikut Citayam Fashion Week dan Terdiskredit Istilah SCBD...

"Sebelum ada yang datang kerja (pekerja proyek saluran air), di dalam (tokonya) itu sudah ada tanda-tanda berjatuhan puing-puing. Saya enggak tahu dia datang yang kerja, pas saya keluar ternyata ada yang kerja, itu jam 15.30 WIB," ujar Yanto di Johar Baru, Kamis (28/7/2022) malam.

"Seperti pada jatuh saja puing-puing. Terus tadinya kan enggak retak warung saya, kok warung saya jadi retak," sambung dia.

Setelah menyadari ada kejanggalan, Yanto keluar dari tokonya sambil memantau para pekerja yang menggali saluran air yang berada di sekitar toko dan bangunan ambruk itu.

Baca juga: Ketika Base Camp Pengedar Narkoba di Kampung Ambon Terbongkar

"Saya keluar karena takut, enggak lama saya sambil melihat yang kerja, dia membongkar bongkahan batu besar dari saluran air. Sempat juga orang yang gali itu tertimpa karung, dia berdiri lihat ke atas terus berhenti tidak melanjutkan pekerjaannya," kata Yanto.

Menurut dia, dalam proyek saluran air itu, ada bongkahan batu besar yang menonjol. Terlihat ada pekerja yang mengikis batu tersebut.

"Itu mungkin saya enggak tahu, itu cakar ayam atau bukan, dia kikis yang tengah," kata dia.

Ketika ia berada di luar toko, Yanto mendengar teriakan seorang warga yang berkata bangunan semipermanen di dekat tokonya tersebut akan ambruk. Sontak ia berlari menjauh dari bangunan tersebut.

"Batunya diambil, dari situ dia (pekerja) berhenti, langsung dibilang 'kayak goyang', terus dia naik lalu kejadian (ambruk bangunan)," ujar dia.

Baca juga: Banding Munarman Ditolak, Vonis 3 Tahun Penjara Dinilai Terlalu Ringan

Yanto mengatakan, saat bangunan semipermanen itu ambruk, warga sekitar yang melihat berteriak histeris menyaksikan detik-detik ambruknya bangunan berlantai dua itu.

Setelah bangunan semipermanen itu ambruk, ia tidak mengetahui lagi keberadaan para pekerja saluran air tersebut.

"Enggak tahu, sudah tidak ada yang tahu ke mana (pekerja proyek saluran air)," imbuh dia.

Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Unggul Wibowo mengatakan, seorang wanita tewas tertimpa bangunan tersebut, sedangkan dua korban lainnya terluka.

"Tiga korban itu, satu laki-laki, dua wanita. Yang satu laki-laki dapat menyelematkan diri, yang wanita kami evakuasi," kata Unggul.

Baca juga: Kebakaran Pabrik Garmen di Kalideres Mulai Padam, Masih Pendinginan

"Kondisinya yang pertama kami evakuasi adalah wanita sudah meninggal. Yang kedua, wanita juga, alhamdulilah masih bernyawa setelah kami lakukan evakuasi," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com