JAKARTA, KOMPAS.com - Ayah dari Brigadir J, Samuel Hutabarat, mengaku tidak pernah mendapatkan cerita soal ancaman pembunuhan dari putranya sebelum sang putra tewas, seperti yang diungkapkan oleh kuasa hukum, Kamaruddin Simanjuntak.
Hal itu dikatakan Samuel saat tiba di Jakarta dan menggelar konferensi pers di kawasan Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (29/7/2022).
"Sejak kecil (Brigadir J) sudah jujur. Selama almarhum bekerja sama Pak Ferdy Sambo, bahkan sejak dari Jambi, dia tidak pernah menceritakan apa yang dia alami dalam pekerjaan," kata Samuel.
Samuel mengatakan, selama bekerja dengan jenderal polisi bintang dua itu, Brigadir J hanya bercerita hal yang baik.
Salah satu cerita yang pernah didengar Samuel dari putranya adalah hubungan baik dengan Irjen Ferdy Sambo.
"Cuma anak kami cerita hubungan dengan Pak Ferdy Sambo dan istrinya baik-baik saja. Di situlah anak kami tidak mau membebani pikiran orangtua," kata Samuel.
"Sepahit apa pun dia bekerja, biar di Jambi dan Jakarta, tidak pernah cerita, takut orangtuanya kepikiran," sambung Samuel.
Baca juga: Brigadir J Disebut Dibayangi Ancaman Pembunuhan Sejak Juni 2022, Pengacara: Dia Sampai Menangis
Sebelumnya, Kamaruddin menyebutkan, Brigadir J mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022.
Pernyataan Kamaruddin itu berdasarkan pemeriksaan jejak elektronik yang telah diamankan untuk menjadi barang bukti.
"Ada rekaman elektronik, almarhum (Brigadir J) karena takut diancam mau dibunuh pada bulan Juni lalu, dia sampai menangis," kata Kamaruddin, Sabtu (23/7/2022).
Menurut Kamaruddin, ancaman pembunuhan terus menghantui Brigadir J hingga meninggal dunia, diduga akibat dibunuh secara sadis.
"Ancaman pembunuhan itu terus berlanjut hingga satu hari menjelang pembantaian," ungkap Kamaruddin.
Baca juga: Razman Arif Nasution Bantah Palsukan Ijazah: Kalau Gue Cetak di Pasar Pramuka, Baru Palsu
Brigadir J tewas setelah diduga baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Jalan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, pada 8 Juli 2022.
Menurut polisi, peristiwa ini bermula dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo di rumah dinas Ferdy.
Polri mengungkapkan bahwa Brigadir J merupakan personel Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri yang diperbantukan di Propam sebagai sopir Ferdy Sambo.