BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi Novrian menyatakan, untuk memfokuskan pemulihan para korban pencabulan yang dilakukan oleh DP, seorang staf di salah satu Sekolah Negeri Pertama di Kota Bekasi.
Lanjut Novrian, untuk pendampingan tersebut pihaknya akan bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi.
"Kami dari DP3A bersama KPAD, sudah melakukan assesment hari ini terkait anak-anak yang menjadi korban. Fokus kita memaksimalkan fungsi psikologis anak pastinya," ujar Novrian, di SMP Negeri tersebut, Senin (1/8/2022).
Menurut Novrian, pihaknya juga masih menggali keterangan dari para korban yang mengalami tindakan cabul dari si terduga pelaku.
Baca juga: 3 Siswa SMP Negeri di Kota Bekasi Diduga Jadi Korban Pencabulan Staf Sekolah
"Mereka mengalami trauma sebenarnya. Karena fokus kami kepada korban, kami masih gali lagi keterangan korban," ujar dia.
"Bersama dengan sekolah, kami akan bikin tim untuk menggali lagi sebenarnya berapa korban yang ada," lanjut Novrian.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Komisaris Polisi Erna Ruswing Andari mengatakan bahwa terkait kasus tersebut, pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan terhadap DP.
"Ya, sedang ditindaklanjuti, sedang dalam penyelidikan," ujar Erna singkat.
Baca juga: Seorang Staf SMP Negeri di Kota Bekasi Diduga Kerap Lecehkan Siswi Sejak 2014
Meski begitu, Erna belum dapat memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan proses penyelidikan yang dilakukan oleh polisi kepada terduga DP.
Diberitakan sebelumnya, aksi pencabulan diduga terjadi pada sejumlah siswi sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kota Bekasi.
Kabar mengenai dugaan aksi pencabulan tersebut langsung menjadi konsumsi publik setelah diunggah akun Instagram @menfesspondokgede.
Dalam unggahannya, akun tersebut menyebutkan bahwa aksi pencabulan dilakukan oleh salah satu staf perpustakaan yang bekerja di sekolah negeri yang berada di Jatiwaringin, Pondok Gede tersebut.
Akun Instagram tersebut menggunggah tangkapan layar percakapan antara terduga pelaku dengan korbannya yang berisi ajakan menginap di sebuah apartemen di Kota Bekasi.
Menanggapi kabar yang beredar, pihak SMPN bersangkutan memberikan keterangan.
Humas SMPN tersebut, Alis, mengatakan bahwa pihak sekolah sudah mengetahui masalah ini. DP, seorang staf di sekolah itu disebut-sebut sebagai terduga pelaku pelecehan.