Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Sebut Pandemi Covid-19 Belum Usai, Vaksinasi Premier Sangat Penting

Kompas.com - 02/08/2022, 15:54 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses pencegahan penularan Covid-19 dengan meningkatkan imunitas melalui vaksinasi terus digencarkan kepada masyarakat.

Terbaru, saat ini pemerintah telah memberikan dosis keempat atau booster kedua kepada tenaga kesehatan.

Epidemiolog menyebutkan, meski telah masuk pemberian booster, vaksin premier dosis pertama masih sangat dibutuhkan untuk membangun imunitas.

"Peran vaksin primer ini masih penting. Vaksin primer ini dalam untuk membangun dosis dasar atau lengkap," ujar epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman saat dihubungi, Selasa (2/8/2022).

Baca juga: Booster Kedua Mulai Diberikan kepada Nakes, Epidemiolog Sebut Vaksin Dalam Negeri Dinanti

Pemberian dosis pertama disebut masih sangat dibutuhkan anak-anak yang sampai saat ini belum menerima vaksinasi yang memiliki fungsi memberikan imunitas dasar.

"Karena anak anak yang tadinya di bawah 5 tahun belum itu akan perlu mendapatkan vaksin ini dan pemerintah harus membuat program," ucap Dicky.

Saat ini, pemerintah sendiri telah memberikan vaksinasi booster kedua kepada tenaga kesehatan (nakses) sejak Jumat (29/7/2022).

Dicky pun menyambut baik program pemerintah yang memberikan vaksinasi dosis keempat atau booster kedua sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19.

Baca juga: Menkes: BPOM Kaji Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Anak di Bawah 6 Tahun

"Ini tentu akan dalam konteks pandemi masih terjadi ya (dosis keempat atau booster kedua) perlu. Bahwa saat ini pada tenaga kesehatan itu tentu diprioritaskan," kata Dicky.

Pemberian dosis keempat atau booster kedua nantinya juga harus diberi kepada masyarakat guna mencapai imunitas yang semakin membaik dalam aktivitas di tengah bayang-bayang pandemi Covid-19.

"Artinya ancaman sudah sangat jauh menurun walaupun masih ada tapi sudah sangat jauh menurun. Tapi dalam kondisi dan kontek saat ini masyarakat umum masih sangat perlu bahkan di negara maju mereka sudah bicara dosis kelima," kata Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com