Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Monitoring dan Evaluasi Pembangunan JIS Diskors, Komisi B DPRD DKI Ungkap Alasannya

Kompas.com - 02/08/2022, 22:30 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi B DPRD DKI Jakarta menskors rapat monitoring dan evaluasi pembangunan JIS pada Selasa (2/8/2022).

Untuk diketahui, rapat itu membahas peristiwa robohnya pagar pembatas tribune utara JIS saat grand launching pada 24 Juli 2022 lalu.

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menyebut, rapat pada Selasa itu diskors sebab pihaknya ingin PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengembang JIS menyiapkan jawaban atas sederet pertanyaan yang dilontarkan badan legislatif saat rapat.

"Jadi skorsing tadi memang, pertama, untuk memberikan kesempatan pihak Jakpro ini agar menyiapkan tanggapan yanh lebih lengkap," paparnya, ditemui usai rapat, Selasa.

Ismail menegaskan, Komisi B DPRD DKI tak ingin Jakpro hanya menjawab dengan jawaban ala kadarnya atau hanya menggugurkan kewajibannya ketika ditanyai oleh badan legislatif.

Baca juga: Robohnya Pagar Tribune JIS Masuki Babak Baru, Komisi B DPRD DKI Usul Bentuk Pansus

"Kami tidak menginginkan jawaban yang hanya sebatas menggugurkan dari pertanyaan-pertanyaan tadi. Jawaban yang kami harapkan adalah yang bisa dipertanggung jawabkan," ucap Ismail.

Kemudian, menurut dia, rapat monitoring dan evaluasi pembangunan JIS memang sengaja tak hanya digelar satu kali saja.

Komisi B DPRD DKI, sebut Ismail, bakal menggelar rapat dengan pembahasan yang sama pada lain kesempatan.

Katanya, Komisi B DPRD DKI juga bakal memanggil pihak lain yang masih terkait dengan pembangunan JIS, utamanya terkait robohnya pembatas pagar tribune di stadion itu.

"Yang kedua memang bagian dari rencana kami bahwa rapat evaluasi ini tidak hanya kali ini saja," ujar Ismail.

Baca juga: Barrier Horizontal Dipasang di Sekeliling JIS, Jakpro: Antisipasi Penonton Lompat ke Lapangan

"Karena ada pihak-pihak terkait nantinya yang akan kami undang dan kami pertanyakan kepada mereka diantaranya tadi pihak Dinas Citata DKI, terutama pihak KSU-nya," sambungnya.

Di sisi lain, saat rapat, anggota Komisi B DPRD DKI Ichwanul Muslimin sempat mengusulkan pembentukan panitia khusus (pansus) terkait JIS.

Katanya, pembentukan pansus itu perlu dilakukan karena beberapa alasan.

Alasan pertama, yakni apa material yang digunakan untuk tembok di JIS sehingga pagar pembatas tribun di sana roboh.

Baca juga: Jakpro Tak Bisa Tinggikan Dinding Tribune di JIS, Ini Alasannya...

"Terkait roboh, materialnya seperti apa? Dan kenapa seperti itu?" ujar Ichwanul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com