Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Warga Mengaku Ahli Waris Gelar Aksi, Tuntut Pemprov DKI Kembalikan Lahan yang Dijadikan Taman Gantara

Kompas.com - 04/08/2022, 13:36 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang mengaku ahli waris mendatangi dan menggelar aksi di Taman Gantara kawasan Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (4/8/2022) siang.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, sejumah warga berkumpul di taman tersebut dan membentangkan spanduk berwarna putih serta bendera merah putih.

"Kami ahli waris alm. Ahmad Bin Sai'un hancurkan dan bumi hanguskan para mafia tanah" demikian tulisan dari spanduk tersebut.

Baca juga: Tagih Janji Anies soal Cabut Pergub Penertiban Lahan, KRMP Kirim Surat Permintaan Audiensi

Satu di antara warga yang hadir tampak menjadi orator dari warga yang hadir di lokasi. Para warga itu juga memasang spanduk di depan Taman Gantara.

Spanduk di pintu masuk taman itu bertuliskan bahwa tempat terbuka hijau itu ditutup sementara karena para ahli waris merasa tak pernah menjual tanah tersebut untuk dijadikan taman.

Sementara petugas gabungan dari Polisi, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan tengah berjaga di lokasi taman tersebut.

Ubaidillah, salah satu ahli waris, mengatakan, mereka ingin merebut kembali tanah yang saat ini telah dijadikan taman.

Menurut dia, ahli waris tidak pernah menjual tanah untuk yang saat ini dijadikan sebagai Taman Gantara.

Baca juga: Hingga Pertengahan 2022, Kota Bekasi Catat 176 Kasus Kekerasan pada Perempuan dan Anak

"Yang jelas beliau, almarhum masih memegang girik yang belum pernah diperjualbelikan, intinya kami sebagai ahli waris merebut kembali hak-hak kami yang telah dizolimi oleh para mafia tanah," kata Ubaidillah di lokasi.

"Tentunya kami menuntut hak kami, hak ahli waris tanah 3.380 ini, kembali ke ahli waris," sambung dia.

Tak lama setelah menggelar aksi, para warga kembali menurunkan spanduk yang sebelumnya dipasang di pintu dan sekitar taman.

Penurunan spanduk tersebut dilakukan setelah warga yang mengaku ahli waris menggelar mediasi sengan beberapa pejabat dari perwakilan dari Pemperintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan dan Pemrov DKI.

Namun, saat dikonfirmasi terkait tuntutan para warga, tak ada satu pejabat baik dari Pemkot Jaksel dan Pemprov DKI Jakarta bersedia dimintai keterangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com