Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Hendak Maju Pilpres, Anies Disarankan Tentukan "Warna Politik" Usai Lengser sebagai Gubernur

Kompas.com - 05/08/2022, 20:58 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anies Baswedan disarankan segera menentukan "warna" partai politiknya usai lengser sebagai Gubernur DKI Jakarta jika hendak mencalonkan diri sebagai presiden saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati mencontohkan, Anies bisa menunjukkan "warnanya" dengan cara berpenampilan seperti perwakilan dari kalangan agamis, perwakilan pemilih urban, atau perwakilan pemilih lainnya.

"Selama ini kan belum ke sana (menunjukkan warna politiknya), tapi ke depan itu harus segera menentukan warna afiliasi politik, dia (Anies) mau ke mana sebenarnya," tutur Wasisto kepada awak media, Jumat (5/8/2022).

Baca juga: Jika Anies Maju Pilpres, Ini yang Harus Dia Lakukan Sebelum Lengser sebagai Gubernur

Selain itu, Anies juga sebaiknya sudah mulai mendekatkan diri kepada parpol.

"Kalau Pak Anies memang berniat mencapreskan dirinya sebagai kandidat, mendekati parpol sudah menjadi hal yang perlu dilakukan," ujar Wasisto.

Ia menegaskan, penentuan warna politik itu sebaiknya dilakukan oleh Anies segera setelah dirinya rampung menjabat gubernur.

Sebab, Wasisto menilai bahwa kompetisi elektoral Pilpres 2024 bakal berlangsung secara cepat.

Baca juga: Anies: Tak Selamanya Polarisasi Itu Konflik dan Perpecahan

"Karena kompetisi elektoral berlangsung cepat di pemilu ini. Maksudnya, tidak mau ketinggalan gerbong. Jadi, lebih cepat lebih baik kalau memang mau men-capreskan diri," sebutnya.

Untuk diketahui, nama Anies kerap disebut-sebut sebagai salah satu tokoh yang bakal mencalonkan diri saat Pilpres 2024. Bahkan, Nasdem mengaku bakal mengusung Anies saat Pilpres 2024.

Namun, terdapat tiga nama dari Nasdem yang bakal diusung selain Anies, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Andika Perkasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat Sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com