Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim SAR Turunkan Penyelam untuk Cari Dua Bocah yang Terseret Arus Kali Bekasi

Kompas.com - 08/08/2022, 11:54 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Proses pencarian terhadap dua bocah laki-laki berinisial Y (12) dan S (12) yang diduga hilang dan tenggelam di Kali Bekasi, Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, terus dilakukan secara intensif.

Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli menjelaskan bahwa hingga Senin (8/8/2022), proses pencarian dua korban melibatkan puluhan orang dari tim gabungan dan tim penyelam.

"Tim SAR terus melakukan pencarian dengan membagi menjadi tiga area, di mana search and rescue unit (SRU) pertama melakukan pencarian menggunakan rubber boat dengan radius 5 kilometer dari lokasi kejadian. SRU kedua melakukan pencarian visual jalur darat dengan jarak 4 kilometer dari lokasi kejadian," kata Fazzli dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Baca juga: Kelelahan Saat Berenang di Kali Bekasi, Dua Bocah Hilang Terseret Arus

"Lalu, untuk SRU ketiga melakukan pencarian dengan Aqua Eye dan USD serta dilakukan penyelaman sekitar lokasi kejadian dengan radius 10 meter," lanjut Fazzli.

Dengan dikerahkannya puluhan personel tersebut, Fazzli berharap dua bocah laki-laki itu dapat segera ditemukan.

Adapun tim gabungan yang terlibat proses pencarian dua bocah itu terdiri dari Kantor SAR Jakarta, pihak kepolisian, pihak TNI, BPBD Kota Bekasi, dan sejumlah relawan lainnya.

"Pihak berwenang dan relawan juga ikut dilibatkan dalam proses pencarian korban ini," tutur Fazzli.

Baca juga: Seorang Santri di Kabupaten Tangerang Tewas, Diduga Dianiaya Temannya

Sebagai informasi, S dan Y dinyatakan hilang pada Minggu sekitar pukul 14.20 WIB.

Fazzli menuturkan, dua bocah tersebut diduga tenggelam akibat kelelahan saat berenang di Kali Bekasi.

"Kejadian bermula ketika ada enam orang anak-anak yang bermain di bantaran aliran kali tersebut," kata Fazzli.

"Kemudian satu dari mereka, yakni Y, kelelahan akibat berenang dan meminta tolong kepada temannya. Selanjutnya, korban lain, yaitu S, berusaha memberi pertolongan kepada Y," tutur dia.

S yang mencoba menolong temannya itu gagal dan ikut terbawa arus. Hingga kini, kedua korban belum dapat ditemukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com