Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Korban Penganiayaan oleh Petugas PPSU Belum Mau Lakukan Visum

Kompas.com - 10/08/2022, 11:50 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan, perempuan korban dugaan penganiayaan berinisial EL belum bersedia melakukan visum.

EL diduga dianiaya oleh kekasihnya, Z, seorang petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

"Sampai saat ini korban belum mau melakukan visum," ujar Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Mampang Prapatan, AKP Budi Laksono, saat dikonfirmasi, Rabu (10/8/2022).

Baca juga: Detik-Detik Wagub Ariza Turun Tangan soal Penganiayaan oleh Petugas PPSU

Sementara itu, Budi menuturkan, Z masih diperiksa setelah ditangkap pada Selasa (9/8/2022), sehari setelah peristiwa penganiayaan.

Z ditangkap di tempat kejadian penganiayaan, Jalan Kemang Dalam VI, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan

"Kita periksa setelah diamankan," ucap Budi.

Budi mengatakan, proses hukum terkait penganiayaan tetap dilanjutkan. Z dipersangkakan dengan Pasal 352 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

"Jadi itu bukan KDRT, dia pacaran. Kenakan Pasal 352. Barang bukti motor yang kita sita. Motor itu yang buat nabrak," ucap Budi.

Adapun EL merupakan petugas PPSU Kelurahan Bangka. Selama ini korban bekerja di Jalan Kemang Dalam VI.

Baca juga: Petugas PPSU Aniaya Pacar, Anies: Tak Ada Ruang Bagi Kekerasan di Lingkungan Pemprov DKI

Menurut Lurah Bangka, Firdaus Aulawy, EL dan Z berpacaran. Berdasarkan pengakuan korban, penganiayaan itu dipicu cemburu.

"Menurut pengakuan dari perempuan adalah cemburu," kata Firdaus.

Peristiwa penganiayaan itu direkam salah seorang warga menggunakan kamera ponsel. Video rekaman tersebut beredar di media sosial.

Video hasil rekaman ponsel diunggah oleh pemilik akun Instagram @merekamjakarta pada Selasa (9/8/2022).

Dalam video tersebut terlihat seorang laki-laki berseragam petugas PPSU sedang berselisih dengan seorang perempuan.

Laki-laki itu tampak menendang perempuan itu. Kemudian, pelaku mengemudikan motor dan menabrak perempuan tersebut.

Baca juga: Petugas PPSU Aniaya Pacar, Anies: Tak Ada Ruang Bagi Kekerasan di Lingkungan Pemprov DKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com