Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Jaktim Sebut Penertiban Lokalisasi Gunung Antang Akan Dilaksanakan 25 Agustus

Kompas.com - 11/08/2022, 17:40 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI), selaku pemilik lahan lokalisasi Gunung Antang, Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, akan mengeluarkan surat peringatan (SP) 1 kepada warga yang berada lokalisasi liar itu.

SP itu akan dikeluarkan oleh PT KAI lantaran warga di area lokalisasi Gunung Antang tak kunjung membongkar lapak mereka sendiri.

"Hasil rapat bersama kemarin, tetap mengikuti prosedur. Setelah penerbitan surat pembongkaran mandiri, dikeluarkan surat peringatan 1," ujar Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa kepada wartawan, Kamis (11/8/2022).

Baca juga: Tenggat Waktu Penertiban Mandiri Lokalisasi Gunung Antang Habis, Pemkot Jaktim Masih Tunggu SP dari PT KAI

Dalam praktiknya nanti, PT KAI berturut-turut akan mengeluarkan SP 1, SP 2 hingga SP 3 sebelum lokalisasi dibongkar paksa.

"Akan dikeluarkan SP1, SP2 dan SP3," kata Eva.

Namun, Eva tidak menyebutkan kapan SP1 hingga SP3 itu dikeluarkan. Kompas.com sempat mengonfirmasinya, tetapi hingga berita ini ditulis, Eva belum memberikan balasan.

Baca juga: Belum Ada Tanda Pembongkaran Mandiri, Semoga Penertiban Lokalisasi Gunung Antang Bukan Sebatas Formalitas

Dikonfirmasi secara terpisah, Wali Kota Jakarta Timur M Anwar justru mengatakan bahwa jadwal penertiban lokalisasi Gunung Antang sudah ada.

"Ya, rencana sudah diputuskan dalam rapat, PT KAI akan melaksanakan penertiban tanggal 25 Agustus (2022), sebelum dilaksanakan, akan ada rapat teknis," tutur Anwar.

Sebelumnya, tenggat waktu penertiban mandiri lokalisasi Gunung Antang sudah habis. Dijadwalkan penertiban mandiri ditargetkan selesai pada Juli 2022.

Baca juga: Warga Lokalisasi Gunung Antang Belum Bongkar Lapaknya, Ketua RW Sebut Prostitusi Masih Beroperasi

Namun, hingga kini, lokalisasi Gunung Antang masih berdiri. Warga lokalisasi belum membongkar sendiri lapak mereka.

Eva sempat menyebutkan bahwa warga di lokalisasi liar itu bersedia membongkar sendiri lapak mereka.

"Mereka bersedia melakukan pembongkaran secara mandiri pada program bulan Juli (2022) ini," kata Eva, 4 Juli 2022.

Eva hanya mengatakan bahwa pembongkaran ditargetkan harus selesai pada Juli 2022.

Adapun warga mendesak lokalisasi Gunung Antang ditutup imbas penyerangan yang terjadi di Jalan Kemuning, RT 005 RW 001, Kelurahan Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Setidaknya, penyerangan di wilayah RW 001 Rawa Bunga terjadi dua kali, yakni pada Minggu (12/6/2022) dini hari dan Senin (13/6/2022).

Empat warga terluka dan satu rumah rusak akibat dilempari batu saat penyerangan Minggu dini hari.

Sementara itu, pada saat penyerangan lanjutan, yakni Senin dini hari, warga mendengar suara tembakan lebih dari tiga kali.

Salah satu peluru menembus rolling door dan kaca etalase milik warga. Pelaku penyerangan diduga berasal dari lokalisasi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com