Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Korban Investasi Bodong Binomo Hancurkan Karangan Bunga Dukungan untuk Indra Kenz...

Kompas.com - 12/08/2022, 12:29 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Para korban investasi bodong Binomo datang ke Pengadilan Negeri (PN) Tangerang pada Jumat (12/8/2022) untuk mengawal sidang perdana Indra Kesuma alias Indra Kenz.

Mereka datang dari jauh. Ada yang bahkan datang dari Palembang untuk menuntut keadilan atas kasus investasi bodong yang dilakukan oleh Crazy Rizh Medan itu.

Namun, sesampainya di PN Tangerang, para korban terkejut akan keberadaan karangan bunga untuk mendukung Indra Kenz.

Korban yang kesal kemudian menghancurkan karangan bunga tersebut.

"Saya Rizki dan kawan-kawan korban Indra Kenz menuntut keadilan. Saya jauh-jauh dari Palembang sampai di sini membaca papan dukungan kepada Indra Kenz, saya marah kenapa justru kami yang disalahkan," ujar Rizki di PN Tangerang, Jumat.

Baca juga: Sidang Perdana Kasus Binomo Indra Kenz Bakal Digelar di PN Tangerang Hari Ini

Ia tidak mengetahui siapa yang telah memasang karangan bunga dukungan untuk Indra Kenz.

Rizki dan teman-temannya mengaku tidak terima dengan perbuatan Indra Kenz yang membuat para korban tertipu hingga kehilangan uang miliaran rupiah.

"Ratusan miliar uang korban ke mana bahkan kami menderita sampai ada yang mau bunuh diri," jelas Rizki.

Berdasarkan pantauan kompas.com di lokasi,  ada lima karangan bunga yang dipajang di depan Kantor PN Tangerang.

Karangan bunga tersebut bertuliskan "Profit diem-diem, loss koar-koar. Mending lu ikut arisan menurun aja, boss!".

Baca juga: Saat Kebakaran Landa Bengkel Sekaligus Rumah di Tangerang, Satu Tewas

"Jangan menyalahkan orang lain atas kesalahanmu sendiri, yang serakah bukannya tangan lo".

"Untuk si paling korban kalau mau kaya ya kerja. Jangan judi, jangan mau yang instan aja!"

"Bang Indra tetap sabar dan semangat menghadapi korban yang cari panggung"

"Lucu ya kan gak dipaksa ikutan!! Giliran loss kok nyalahin orang, netizen otak waras"

Saat sidang usai, hanya empat karangan bunga yang terlihat masih dipajang.

Keempatnya sudah dalam kondisi rusak dan tidak ada tulisan yang tersisa sama sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com