JAKARTA, KOMPAS.com - Satu jalur Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, ditutup sementara pada Jumat (12/8/2022) siang.
Jalur yang ditutup yakni dari arah Jalan Pangeran Diponegoro menuju ke Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Jalur tersebut ditutup imbas adanya massa Partai Buruh yang menggelar long march bertajuk Karnaval Kelas Pekerja sekaligus mendaftar sebagai peserta Pemilu 2024 ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, jalur dari arah Jalan Pangeran Diponegoro ke Bundaran HI ditutup karena banyaknya massa Partai Buruh yang hadir di depan Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol.
Baca juga: Tukang Sayur hingga Pedagang Starling Ramaikan Pendaftaran Partai Buruh ke KPU
Polisi terlihat menutup jalu tersebut dengan water barrier. Para pengendara yang melintas dialihkan menuju Jalan HOS Cokroaminoto.
Sementara itu, jalur sebaliknya di Jalan Imam Bonjol atau dari arah Bundaran HI menuju Jalan Pangeran Diponegoro tetap dibuka.
Terlihat sejumlah polisi lalu lintas mengatur arus lalu lintas di Jalan Imam Bonjol. Arus lalu lintas dari Jalan Imam Bonjol menuju Jalan Pangeran Diponegoro terpantau padat dan ramai.
Sebagai informasi, Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengeklaim, long march bertajuk Karnaval Kelas Pekerja itu diikuti oleh 10.000 orang dari kalangan kelas pekerja.
"Sebelum berada di lokasi KPU pada tanggal 12 Agustus tersebut, didahului dengan long march berjalan kaki atau kami menyebutnya Karnaval Kelas Pekerja, Carnaval of Working Class," kata Iqbal dalam konferensi pers, Kamis (11/8/2022).
Baca juga: LPSK Mengaku Tolak Amplop dari Bapak Usai Bertemu Ferdy Sambo di Kantor Propam Polri
"10.000 orang ini, pada jam 10.00 WIB akan berjalan kaki dari Tugu Proklamasi menuju KPU, diperkirakan sampai di KPU pukul 11.30 WIB," ujar dia.
Iqbal membeberkan, kelompok kelas pekerja yang mengikuti long march antara lain berasal dari kalangan buruh pabrik, buruh tani, nelayan, guru dan tenaga honorer, pekerja rumah tangga, ojek online, tukang sayur, hingga tukang becak.
Menurut Iqbal, mereka juga akan membawa atributnya masing-masing, seperti buruh pabrik akan mengenakan seragam pabrik, tukang becak akan membawa becaknya, hingga pekerja rumah tangga yang akan membawa serbet raksasa.
"Jadi ini adalah bukan aksi, tapi perayaan kegembiraan, kami menyebutnya kebangkitan kelas pekerja, empowerment of working class," kata Iqbal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.