JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Utara memeriksa dua saksi terkait kasus penyekapan yang dialami Jamal (22) di kawasan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Jamal merupakan pegawai perusahaan operator judi online.
"Sudah diperiksa saksi-saksi, yang diperiksa baru dua orang," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Febri Isman, saat dihubungi, Jumat (12/8/2022).
Menurut Febri, polisi akan memanggil dua saksi lainnya. "Masih ada saksi yang belum bisa hadir jadi harus kami panggil lagi, dua orang lagi rencananya," ungkapnya.
Febri mengungkapkan, saat ini status kasus penyekapan itu telah naik ke tahap penyidikan. Ia menambahkan, polisi telah mengamankan barang bukti berupa hasil visum korban dan foto-foto bukti kekerasan yang dialami Jamal.
"Sudah naik sidik," kata dia.
Adapaun Jamal disekap selama tiga hari di kantornya, kawasan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Selama disekap pihak perusahaan judi online itu, Jamal diduga telah dipukuli, dipecut selang, disundut rokok, hingga ditelanjangi.
Penyekapan dan penyiksaan itu dilakukan karena Jamal dituduh menggunakan uang perusahaan senilai Rp 13 juta.
Penyekapan terjadi pada April 2022 silam, saat ia sudah sekitar setahun bekerja di perusahaan situs judi online itu sebagai customer service.
Tugasnya melakukan transaksi alias transfer uang kepada para pemain yang menang setelah bertaruh di situs judi online tersebut.
Jamal bercerita dan mengakui bahwa awalnya ia memang memakai uang perusahaan sebesar Rp 13 juta tanpa diketahui atasan.
Tiba-tiba, pada 12 April 2022, ketika Jamal baru saja tiba di kantornya, ia dipanggil atasan ke salah satu ruangan kosong.
"Saya dibawa ke ruangan yang tadinya tempat isolasi buat Covid-19, karena sudah enggak ada Covid-19 lagi jadi kosong," kata Jamal, dilansir dari Tribun Jakarta.
Baca juga: Menkominfo: Tak Ada Ruang untuk Judi Online, Harus Di-Take Down
Di dalam ruangan kosong itu, atasan kemudian meminta Jamal mengakui telah memakai uang kantor dengan nilai belasan juta rupiah.
Jamal memang awalnya tidak jujur dan terus mengelak hingga akhirnya pukulan dari salah satu pegawai mendarat di wajahnya.