Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Dinas Lurah di Jakpus Malah Jadi Gudang, Wagub DKI: Akan Dievaluasi

Kompas.com - 15/08/2022, 11:39 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara berkait rumah dinas lurah di Jakarta Pusat yang justru digunakan untuk penyimpanan barang bekas.

Riza menyatakan, rumah dinas itu seharusnya diisi oleh lurah. Namun, rumah dinas itu diduga tak dipakai sebagai rumah tinggal karena alasan tertentu.

"Mungkin karena satu, dua hal, jadi rumah dinas itu tidak difungsikan sebagai tempat tinggal. Tapi difungsikan untuk sementara menyimpan barang-barang yang ada inventarisnya," ujarnya kepada awak media, di Lapangan Banteng, jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).

Politisi Gerindra itu menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan mengevaluasi temuan tersebut.

Baca juga: Alfamart Sebut Pegawainya Tertekan Diancam UU ITE oleh Konsumen yang Tepergok Mengutil Cokelat

Menurut Riza, seyogiyanya rumah dinas itu harus digunakan sesuai peruntukkannya. Dia menegaskan bahwa rumah dinas bukan untuk menyimpan barang bekas.

"Namun demikian, ke depan akan dilakukan evaluasi (oleh Pemprov DKI). Kami akan fungsikan rumah dinas tersebut sesuai dengan peruntukannya," tuturnya.

"Karena peruntukan rumah dinas lurah ya bukan untuk menyimpan barang-barang bekas," sambung Riza.

Baca juga: Pergoki Pencurian Cokelat, Karyawan Alfamart Justru Meminta Maaf Sambil Diapit Pencuri dan Pengacaranya

Saat ditanya apakah Pemprov DKI akan memberikan sanksi kepada lurah yang menggunakan rumah dinas itu sebagai gudang, Riza belum memberikan jawaban pasti.

"Nanti kami lihat sejauh mana penggunaannya, dasarnya, pemanfaatan, dan sebagainya," sebut dia.

Untuk diketahui, sejumlah rumah dinas yang tak ditempati oleh lurahnya terletak di Kelurahan Kramat, Jakarta Pusat.

Kepala Suku Bagian (Kasubag) Irbanko Jakarta Pusat Bernard Simatupang sebelumnya sangat menyayangkan keberadaan rumah dinas yang tidak ditempati. 

"Kalau berubah fungsi menjadi gudang, itu bentuk dari pelanggaran namanya," kata Bernard, dikutip dari wartakotalive.com, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com