Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jam Operasional Tebet Eco Park Dibagi 2 Sesi, Pengunjung: Jadi Bisa Leluasa Berkeliling...

Kompas.com - 15/08/2022, 13:46 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembagian sesi bagi pengunjung Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, disambut baik oleh sejumlah warga.

Untuk diketahui, jam operasional Tebet Eco Park per harinya dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pertama pukul 07.00-11.00 WIB dan sesi kedua pukul 13.00-17.00 WIB.

Menurut pengunjung, aturan tersebut dapat mengurai kepadatan di dalam taman.

"Bagus, jadi tidak padat pengunjung. Dengan penerapan aturan pengunjung, ada space untuk berkeliling secara leluasa, baik sesi pertama maupun pengunjung sesi kedua," ujar Yayah, salah satu pengunjung Tebet Eco Park, saat ditemui di lokasi, Senin (15/8/2022).

Baca juga: Menelusuri Tebet Eco Park yang Kembali Dibuka Setelah Tutup 2 Bulan

Yayah yang merupakan pengunjung sesi pertama Tebet Eco Park mengaku telah berkeliling taman yang baru kembali dibuka hari ini, setelah ditutup sekitar dua bulan.

Warga Menteng, Jakarta Pusat, ini menyambangi beberapa fasilitas tambahan yang ada di Tebet Eco park.

"Bagus (fasilitasnya), bisa sama keluarga di situ, sama pasangan. Bisa me time gitu enak, terus benar-benar diatur buat acara keluarga," ucap Yayah.

Baca juga: Saat Tebet Eco Park Kembali Dibuka, Calon Pengunjung Harus Daftar dan Penuhi Aturan Berikut...

Sementara itu, Fahrizal Akbar mengatakan, pembagian sesi tersebut dapat memudahkan pengunjung berkeliling di dalam Tebet Eco Park.

"Ini kami kedua kali ke sini, sebelumnya awal baru buka, itu ramai banget, padat. Kalau dibagi dua sesi paling tidak kami bisa ke sana ke sini bermain, fasilitas juga tidak penuh," ucap Fahrizal.

Menurut Fahrizal, satu kekurangan yang ada di dalam Tebet Eco Park yakni keberadaan petunjuk arah.

Fahrizal mengaku sempat kesulitan menemukan beberapa fasilitas yang ada di dalam Tebet Eco Park.

"Mungkin (kurang) petunjuk arah, bingung dari tadi mau ke playgroud tapi tidak tahu tempat di mana kan, jadi mungkin butuh petunjuk yang lebih banyak untuk di beberapa titiknya," ucap Fahrizal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com