Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Terduga Pengutil Cokelat di Alfamart Tangerang Mengaku Syok...

Kompas.com - 16/08/2022, 07:07 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus pencurian dan intimidasi terhadap karyawan Alfamart berujung damai. Kasus ini terjadi di gerai Alfamart Sampora, Cisauk, Tangerang.

Di satu sisi, terduga pelaku mengaku syok karena video rekaman yang menampilkan dirinya membawa pergi cokelat tanpa membayar malah jadi tontonan publik alias viral.

"Kondisinya saat ini dia (pelaku) sedikit agak terguncang karena mungkin telah viral. Secara ikhlas dia mengakui kesalahannya ini semua," ujar Kapolres Tangsel AKBP Sarly Sollu di Mapolres Tangsel, Senin (15/8/2022).

Baca juga: Kasus Pencurian Cokelat di Alfamart Tangerang Berujung Damai, Polisi: Ibu Ini Memang Sedikit Ada Kelainan

Selanjutnya Sarly menyatakan bahwa perusahaan retail Alfamart selaku pelapor dan perempuan terlapor berinisial M, sudah dipertemukan untuk keperluan mediasi.

Selain itu, kata Sarly, pelaku juga sudah meminta maaf kepada karyawan Alfamart setelah peristiwa terjadi.

"Dari mediasi kedua pihak awalnya dari terlapor sudah minta maaf dari keluarganya juga terutama dari suami yang mengetahui kondisi daripada ibu M tersebut," jelas dia.

Mediasi awal dilakukan di tempat perkara kejadian (TKP) yang berujung video permintaan maaf karyawan Alfamart.

Baca juga: Nasib Pencuri Cokelat yang Ancam Karyawan Alfamart Pakai UU ITE Karena Sebar Video, Kini Justru Dilaporkan Balik

Perusahaan retail Alfamart pada Senin (15/8/2022), telah mengonfirmasi bahwa karyawannya diancam UU ITE oleh seorang konsumen yang membawa seorang pengacara.Tangkapan Layar/TWITTER Perusahaan retail Alfamart pada Senin (15/8/2022), telah mengonfirmasi bahwa karyawannya diancam UU ITE oleh seorang konsumen yang membawa seorang pengacara.

Namun, karena video tersebut viral, polisi meminta kedua belah pihak untuk dipertemukan guna meminta keterangan lebih jelas.

Dengan demikian, masyarakat tidak membuat persepsi yang salah mengenai informasi yang beredar.

Sarly menegaskan, tidak ada intimidasi atau penekanan yang terjadi dari pihak mana pun.

Sebelumnya beredar video yang memperlihatkan seorang konsumen tampak membawa coklat yang belum dibayarnya.

Kemudian, karyawan Alfamart yang sedang bertugas langsung mengejar konsumen yang dimaksud dan memintanya untuk membayar terlebih dahulu cokelat yang dibawa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com