Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Pelecehan Petugas KAI di Stasiun Paledang Bogor gara-gara Dilarang Naik KA, lalu Berujung Laporan Kepolisian

Kompas.com - 23/08/2022, 09:20 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Dugaan pelecehan dialami seorang petugas KAI wanita yang bertugas di Stasiun Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat.

Petugas KAI itu mendapat perlakuan tidak senonoh dari seorang penumpang pria yang berupaya membuka jilbab yang dikenakannya.

Peristiwa yang terjadi pada Senin (22/8/2022) itu kemudian menjadi viral setelah aksi tak terpuji tersebut terekam kamera CCTV.

Akun Instagram @c1karang_ku mengunggah video rekaman detik-detik penumpang pria tersebut secara sengaja membuka jilbab yang dikenakan petugas.

Baca juga: Seorang Penumpang Pria Diduga Buka Jilbab Petugas di Stasiun Paledang Bogor, PT KAI Lapor Polisi

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Cikarang.Ku (@c1karang_ku)

Dalam video itu terlihat seorang penumpang pria berbaju abu-abu mendekati petugas wanita dan langsung membuka jilbab yang dikenakannya.

Video itu turut dilengkapi keterangan yang menggambarkan emosi sang suami begitu mengetahui istrinya menjadi korban dugaan pelecehan.

"Min tolong bantu viralkan istri saya petugas PT kai di lecehkan oleh penumpang saat waktu boarding pass di stasiun paledang bogor hari ini 22 agustus 2022 jam 08.00 wib, untuk data2 pelaku sudah saya dapatkan min,” tulisnya dalam keterangan video rekaman tersebut.

Atas kejadian tersebut, PT KAI berencana akan menempuh jalur hukum dengan membuat laporan ke pihak kepolisian.

Baca juga: PT KAI Akan Berikan Peringatan Ketiga Terkait Pembongkaran Lokalisasi Gunung Antang

Kahumas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, PT KAI mengecam tindakan pelecehan atau perbuatan tidak menyenangkan yang dialami salah satu petugas di Stasiun Paledang Bogor.

Eva menyebut, akan melakukan tindakan tegas terhadap oknum penumpang tersebut.

"Saat ini proses laporan sedang disampaikan ke Polresta Bogor," kata Eva, dalam keterangannya, Senin.

Dilarang naik KA

Eva menjelaskan, aksi tak terpuji yang dilakukan penumpang pria tersebut terjadi karena yang bersangkutan tidak terima setelah si petugas wanita melarangnya untuk naik kereta api tujuan Bogor-Sukabumi.

Eva menyampaikan, hal itu dilakukan karena oknum penumpang tersebut diketahui belum menerima vaksinasi Covid-19.

"Pada saat divalidasi, dicek, terdapat keterangan belum vaksin," sebutnya.

Padahal, sambung Eva, pemeriksaan terhadap calon penumpang kereta api merupakan prosedur sesuai aturan terbaru Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 80 Tahun 2022.

Baca juga: Penumpang Diduga Lecehkan Petugas di Stasiun Paledang Bogor, Ditolak Naik KA karena Belum Divaksin

Ia menuturkan, sesuai ketentuan perjalanan KA lokal dan aglomerasi, seluruh pengguna jasa kereta api wajib memenuhi persyaratan yang berlaku salah satunya wajib vaksin.

Apabila ada penumpang yang tidak memenuhi persyaratan maka akan ditolak.

"Namun penumpang tersebut tidak terima dan melakukan perbuatan tidak menyenangkan atau pun melecehkan petugas," pungkas Eva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com