TANGERANG, KOMPAS.com - Sekelompok massa menggeruduk rumah Jamaan Nurchotib Mansur alias Ustaz Yusuf Mansur (UYM) di Jalan Ketapang Poncol RT 03 RW 03, Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Rabu (24/8/2022).
Aksi mubahalah itu digelar sekitar satu jam, tepat di depan gerbang kediaman Yusuf Mansur.
Selama itu pula kehadiran Yusuf Mansur dipertanyakan oleh orang-orang dalam kelompok massa tersebut. Mereka mengaku sebagai korban investasi batu bara yang dulu pernah ditawarkan Yusuf Mansur.
Sepanjang mubahalah berlangsung, yang terlihat hanya sosok pengacara Arie Sunarya yang mewakili Yusuf Mansur selaku kuasa hukum.
Baca juga: Janji Investasi Batu Bara Tak Kunjung Dipenuhi, Puluhan Orang Geruduk Kediaman Ustaz Yusuf Mansur
Ditemui usai mubahalah, Arie mengaku tidak bisa menjelaskan keberadaan kliennya saat ini, yang mengaku berhalangan hadir menghadapi massa.
"Saya tidak akan berkomentar, karena kami sedang melakukan proses persidangan yang ada di PN (Pengadilan Negeri) Jaksel. Kami menghormati proses persidangan yang ada," ujar Arie di Jalan Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu.
Pihak keluarga Yusuf Mansur, kata dia, mengaku berkeberatan dengan aksi mubahalah yang dilakukan para korban.
Kata Arie, ada tiga alasan mengapa mereka berkeberatan. Pertama, mubahalah tidak diatur dalam hukum yang berlaku.
Baca juga: Yusuf Mansur: Kepada Semua yang Berada di Balik Kegaduhan Ini, Mari Kita Bertobat...
"Kedua, proses investasi batu bara masih dalam proses persidangan, yang mana masih dalam tahap mediasi," jelas Arie.
Alasan terakhir, yaitu belum ada putusan inkrah dari pengadilan yang menyatakan bahwa Yusuf Mansur harus bertanggung jawab atas kerugian sebagaimana tuduhan-tuduhan tersebut.
Arie lantas mengingatkan kepada para korban agar menghormati proses persidangan yang masih berlangsung.
"Kalau mengatasnamakan korban harus ada pembuktiannya terlebih dahulu. Yang ajang pembuktian sebenarnya mari kita buktikan di persidangan," pungkas Arie.
Sebelumnya diberitakan, puluhan orang yang merupakan pengurus sekaligus jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata, Bogor, Jawa Barat, menggeruduk kediaman Ustaz Yusuf Mansur.
Mereka mengaku sebagai korban investasi batu bara milik Yusuf Mansur. Penggerudukan dilakukan untuk bertanya soal kejelasan program investasi yang diikuti 250 pengurus dan jemaah Masjid Darussalam Kota Wisata.
"Karena tidak ada kejelasan, kami dengan berat hati bermubahalah sepihak, namun hasilnya kami serahkan kepada Allah," ujar koordinator Zaini Mustofa di Jalan Ketapang, Cipondoh, Kota Tangerang, Rabu.
Ia menuturkan, kerugian yang dialami para korban mencapai Rp 50 miliar. Para investor berasal dari berbagai kalangan, mulai dari asisten rumah tangga (ART), marbot masjid, hingga konglomerat.
Hampir 12 tahun mereka tergabung dalam program investasi, tetapi terkendala pengembalian dana yang macet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.