Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Didatangi Ratusan Orang dari Sejumlah Daerah, Pengamat Sebut Hal Biasa dalam Politik

Kompas.com - 27/08/2022, 09:20 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menganggap kedatangan ratusan warga dari berbagai daerah ke kediaman Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan merupakan hal yang biasa.

Ratusan orang itu diketahui datang ke rumah Anies pada  Rabu (24/8/2022). Mereka mendorong Anies blusukan ke desa-desa setelah masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta berakhir pada Oktober mendatang.

Ujang menyebut kedatangan ratusan orang yang menyatakan dukungannya ke Anies itu merupakan hal yang wajar.

Apalagi di Anies digadang-gadang bakal maju sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.

"Ya itu hal yang biasa dalam politik, ada kejadian-kejadian atau momentum figur tertentu itu ya ada seolah-olah akan mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan, termasuk mereka yang datang ke Anies itu," ujarnya Jumat (26/8/2022), dilansir dari Tribun Jakarta.

Baca juga: Saat Ratusan Orang dari Berbagai Daerah Datangi Rumah Pribadi Anies, Kami Rindu Pemimpin yang Mengayomi

Namun, ia menilai sulit dipastikan apakah dukungan itu memang murni berasal dari akar rumput atau hanya settingan.

"Itu bisa memang betul, bisa juga bentuk settingan," kata dia.

Menurut dia, dalam politik semuanya serba mungkin, di mana ada kubu yang terang-terangan memberikan dukungan serta ada juga yang sudah didesain seolah-olah memberikan dukungan.

Hal itu wajar dilakukan agar dukungan kepada elit politik tersebut terus berkelanjutan.

"Ya ini hal yang biasa dalam politik karena mungkin orang-orang tadi ingin Anies nyapres dan suka tidak suka, mau tidak mau kalau dia ingin nyapres harus blusukan," lanjutnya.

Baca juga: Upaya Anies Benahi Polemik Penggusuran Jelang Lengser: Kembalikan Rumah Warga yang Tergusur dan Cabut Pergub Era Ahok

Ratusan warga yang datang ke rumah Anies itu mengaku datang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, hingga Jawa Timur.

Solihin Nurodin, perwakilan rombongan dari Jawa Barat, meminta Anies untuk bersiap menjelang masa jabatannya yang akan habis pada Oktober 2022 mendatang.

Ia mengundang Anies untuk datang ke desa-desa di luar Jakarta usai Anies menyelesaikan masa kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Warga dari luar Jakarta merindukan sosok pemimpin yang mengayomi dan terbukti konsisten mewujudkan keadilan sosial," sebut Solihin, dalam keterangannya, Kamis (25/8/2022).

Uun Untamiharja, salah seorang peserta rombongan, berharap bahwa Anies bisa menjadi pemimpin negara yang berdedikasi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com