Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Targetkan Setiap Harinya Ada 4 Juta Penumpang Naik Kendaraan Umum

Kompas.com - 01/09/2022, 07:15 WIB
Sania Mashabi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan 4 juta penumpang per hari naik kendaraan umum.

Menurut dia, jumlah penumpang kendaraan umum harus terus ditingkatkan untuk mengurangi emisi di Ibu Kota.

"Seperti misalnya kendaraan umum, penumpangnya dulu setiap hari itu 350.000 tahun 2016, tahun 2020 berhasil mencapai 1 juta tapi target kita sesungguhnya adalah 4 juta," kata Anies di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Wali Kota Eric Garcetti Terkesan dengan Transportasi Umum di Jakarta: Ide Ini Mau Saya Bawa ke Los Angeles

Oleh karena itu, Anies berharap tren kenaikan pengguna transportasi umum bisa terus ditingkatkan meski ia tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Hal itu, kata dia, semata-mata hanya untuk menekan emisi di Jakarta.

"Jadi kita berharap itu bisa diteruskan lewat apa? Tentu lewat peraturannya, sudah ada komitmennya untuk subsidinya," ujar 

"Sudah ada program di transjakartanya, sehingga dengan begitu ini bisa berkelanjutan," lanjut dia.

Selain itu, Pemprov DKI juga sudah melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara PT Transjakarta, PT Jasa Sarana dan PT VKTR Teknologi Mobilitas pada Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Pengamat Sebut Kawasan LEZ seperti Kota Tua Dorong Warga Gunakan Transportasi Umum

Ia pun menjelaskan hasil dari kesepakatan antara Transjakarta dengan PT Jasa Sarana yang merupakan bagian dari BUMD Jawa Barat.

Kata dia, skema kerja sama yang disepakati adalah Transjakarta membantu pengelolaan BRT di wilayah Bandung Raya, Jawa Barat.

Selama enpat tahun terakhir, Jakarta berfokus mengubah konsepsi masyarakat dari car oriented development (COD) menjadi transit oriented development (TOD).

Namun, Anies mengakui, saat ini jumlah kendaraan pribadi di Jakarta masih melebihi kapasitas jalan di Ibu Kota.

"Kawasan-kawasan urban di seluruh Indonesia perlu sudah mulai menyiapkan kendaraan umum untuk warganya sehingga tidak mengalami seperti yang dialami Jakarta selama beberapa dekade terakhir ini," kata dia.

Baca juga: Anies Resmikan Rumah di Kawasan TOD untuk Milenial Jakarta, Mudah Diakses Transportasi Umum

Kendati demikian, lanjut Anies, masalah itu juga solusi seperti penambahan jumlah kendaraan umum secara signifikan serta terintegrasi di Jakarta.

"Pengalaman ini adalah pengalaman yang bisa dimanfaatkan oleh daerah-daerah lain," ucap dia 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com