Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meninggal di Hari Ulang Tahun, Ini Permintaan Terakhir Naufal Korban Kecelakaan Maut Bekasi yang Tak Terkabul

Kompas.com - 01/09/2022, 13:27 WIB
Ihsanuddin

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Naufal Shidqi As-Shaqib (11) menjadi salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan truk maut di Jalan Sultan Agung, Bekasi, pada Rabu (31/8/2022)

Naasnya, siswa SD itu berpulang tepat di hari ulang tahunnya yang ke-11. 

Sebelum berangkat ke sekolah, Naufal sempat meminta dibuatkan nasi kuning sebagai hadiah ulang tahun.

Baca juga: Siswa SD dan Tante yang Menjemputnya Tewas dalam Kecelakaan Maut Bekasi, Dimakamkan Berdampingan

Syahroni, paman korban mengatakan, permintaan Naufal agar dibuatkan nasi kuning disampaikan kepada neneknya sebelum berangkat ke sekolah.

Awalnya, sang nenek memberikan uang jajan tambahan kepada Naufal sebesar Rp 10.000 sehingga uang jajannya menjadi Rp 20.000.

Namun Naufal mengembalikan uang jajan itu karena ingin minta dibuatkan nasi kuning sebagai hadiah ulang tahun. 

"Uang itu dikembalikan lagi sama Naufal. Naufal ngga mau jajan maunya dibuatin nasi kuning," kata Syahroni dalam wawancara dengan Kompas TV di rumah duka.

"Terus ibunya bilang, yaudah tenang aja nek nanti dia pulang sekolah saya kasih kejutan," sambung Syahroni. 

Baca juga: Kisah Pilu Kakek Korban Kecelakaan Maut Bekasi, Temukan Cucunya Saat Bangkai Truk Digeser

Namun Naufal tak pernah bisa mencicipi nasi kuning yang sudah disiapkan keluarganya itu karena ia tak pernah kembali pulang ke rumahnya.

"Enggak taunya Naufal yang membuat kejutan orang tuanya, dia kembali kepada Allah SWT," tambah Sayhroni.

Naufal menjadi salah satu dari 10 korban tewas yang tertabrak truk kontainer di depan SDN II dan III Kota Baru, Bekasi, Rabu kemarin. 

Menurut Syahroni, Naufal tewas tertabrak truk itu saat keluar gerbang sekolah untuk mencari jajanan saat jam istirahat. 

Jenazahnya lalu dibawa ke RS Ananda Bekasi.

Baca juga: Yang Tersisa di Lokasi Kecelakaan Maut Bekasi, Sepatu Kecil hingga Onderdil Kendaraan

Setelah diidentifikasi keluarga, jenazah Naufal dibawa ke rumah duka tak jauh dari lokasi kecelakaan di Rawa Pasung, Kelurahan Kota Baru, Kecamatan Bekasi Barat.

Setelah dimandikan dan disholatkan, jenazah Naufal lalu dimakamkan di TPU tak jauh dari rumahnya pada Rabu sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com