Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Kecelakaan Maut Truk Trailer, Ridwan Kamil Perintahkan Pindah Akses Keluar Masuk SDN Kota Baru

Kompas.com - 02/09/2022, 07:19 WIB
Joy Andre,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kecelakaan maut yang terjadi di halte Sekolah Dasar Negeri Kota Baru II dan III kini menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban.

Banyak dari keluarga korban yang trauma akibat kecelakaan tersebut. Tidak terkecuali dari pihak orangtua murid.

Kecelakaan maut ini bahkan mendapat atensi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kemarin, Ridwan Kamil meninjau langsung lokasi kecelakaan.

Koordinasi antara pihak Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota pun dilakukan. Ridwan menyebut bahwa kecelakaan ini menjadi bahan evaluasi baik Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kota.

Baca juga: Datangi Lokasi Kecelakaan Maut Bekasi, Ridwan Kamil: Kami Akan Pindahkan Akses Keluar Masuk Siswa

Evaluasi Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi

Dalam tinjauannya ke lokasi kecelakaan maut, Ridwan Kamil mengatakan bahwa Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan Pemkot Bekasi untuk membatasi jam lintas kendaraan berat.

Bersama dengan Pemkot, pihaknya telah mengirim surat kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk membatasi kendaraan yang melintas.

"Berkoordinasi dengan Wali Kota, kami sudah berkirim surat ke BPTJ sebagai pemilik jalan supaya membatasi truk-truk besar di jam-jam siang, di daerah padat seperti ini," kata Ridwan Kamil di Bekasi, Kamis (1/9/2022).

Kang Emil, sapaan akrabnya, berharap agar surat tersebut segera direspons BPTJ.

Surat tersebut diberikan agar nantinya, pengemudi kendaraan besar tidak lagi bisa sembarangan lewat saat mobilitas warga sedang tinggi.

Rencana pemindahan akses keluar-masuk sekolah

Tidak hanya itu, sebagai langkah jangka pendek, ia juga meminta kepada pihak sekolah untuk mengatur akses pintu keluar-masuk para murid di sekolah tersebut.

Baca juga: Sopir Truk Kontainer dalam Kecelakaan Maut di Bekasi Jadi Tersangka

Upaya itu dilakukan untuk meminimalisir hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

"Saya tadi diskusi dengan kepala sekolah, jangka pendeknya, kami atur mobilitas bergeraknya si anak-anak ini supaya tidak langsung muncul ke jalan besar, jadi mungkin lewat jalan samping dulu," ujar Ridwan Kamil.

Dalam kesempatan kunjungannya, ia juga sempat menyinggung perihal peran para guru selama menjaga anak-anak di sekolah.

Oleh sebab itu, ia meminta agar guru-guru tidak lengah dalam mengawasi anak-anak murid selama mereka masih berada di sekolah.

"Keselamatan lahir batin tidak hanya di lingkungan sekolah, tapi pada saat keluar sekolah. Sebelum ketemu orangtuanya, anak-anak bisa termonitor sampai dijemput kembali oleh keluarga," ujar Kang Emil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com