Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung "Batch" Pertama Tiba di Indonesia

Kompas.com - 02/09/2022, 19:17 WIB
Zintan Prihatini,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian kereta cepat Jakarta Bandung (KCJB), telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Ini merupakan rangkaian kereta api cepat pertama yang tiba di Indonesia dan ASEAN. 

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan, kedatangan rangkaian kereta api cepat di Indonesia menjadi salah satu bentuk kesiapan jelang pertemuan G20 yang akan diadakan pada November 2022 mendatang.

"Kita akan melakukan testing nanti di November, waktu G20 dari jalur Tegalluar sampai dengan Kopo," ujar Kartika saat menyaksikan kedatangan rangkaian kereta api cepat Jakarta-Bandung di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/9/2022).

Sementara, kereta cepat Jakarta Bandung ditargetkan mulai beroperasi pada Juni 2023 mendatang.

Baca juga: Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, Fraksi PKS DPR Usul Bentuk Pansus Hak Angket

"Alhamdulillah rangkaian kereta api cepat Jakarta Bandung pertama sudah tiba di Indonesia," imbuhnya.

Datangnya rangkaian kereta api cepat tersebut, lanjutnya, menjadi kabar baik karena menunjukkan Indonesia mampu bersaing dengan negara maju.

"Jadi ini pengiriman akan berjalan selama 4 batch dan batch pertama akan segera kita kirim ke (Depo) Tegalluar," kata Kartika

"Kita bersyukur bahwa kereta ini sudah jadi, dan unit yang lain menunggu di China dan segera dikirim dengan bantuan dari Pelindo semoga bisa berjalan dengan lancar," lanjutnya lagi.

Baca juga: Saat Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ganggu Aktivitas Warga...

Presiden Direktur PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menyebutkan rangkaian kereta tersebut terdiri atas satu rangkaian kereta inspeksi dan satu rangkaian kereta api cepat KCIC400AF untuk penumpang.

Pengiriman rangkaian kereta api cepat Jakarta-Bandung ini dilakukan dalam empat batch. Rangkaian kereta api cepat ini selanjutnya akan tiba pada 25 Desember 2022, 25 Februari 2023, dan 15 Maret 2023.

Setelah tiba di Tanjung Priok, seluruh rangkaian KCIC400AF akan dikirim ke Depo Tegalluar. Kemudian, KCIC400AF akan dirangkai menjadi satu kesatuan.

Nantinya, pengangkutan rangkaian akan dilakukan bertahap melalui jalan tol dengan berkoordinasi bersama Jasa Marga.

Baca juga: Pelaksana Proyek Kereta Cepat Akan Bangun Akses Lain di Jembatan Antilope

"Proses pengiriman hanya dilakukan pada Senin hingga Kamis pada pukul 22.00 WIB-05.00 WIB. Artinya, perjalanan akan dilakukan di masa arus lalu lintas tidak tinggi. Sehingga diharapkan proses perjalanan ke Depo Tegalluar ini tidak mengganggu arus lalu lintas," ungkap Dwiyana.

Saat ditanya keunggulan apa yang dimiliki kereta cepat Jakarta Bandung, Dwiyana, mengeklaim teknologi yang digunakan adalah teknologi terbaru. Selain cepat, kereta ini memiliki sistem pendeteksi gempa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Kasus Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading Belum Terungkap Jelas, Polisi: Minim Saksi

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Waspadai Hujan di Pagi Hari

Megapolitan
Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Terbukti Konsumsi Ganja, Chandrika Chika Cs Terancam Empat Tahun Penjara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Selebgram Chandrika Chika Konsumsi Narkoba Satu Tahun Lebih

Megapolitan
Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Meski TikTokers Galihloss Minta Maaf Usai Video Penistaan Agama, Proses Hukum Tetap Berlanjut

Megapolitan
Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Alasan Chandrika Chika Cs Konsumsi Narkoba: Bukan Doping, untuk Pergaulan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com