Cerita Pengemudi Ojol Berburu Revvo 89 ke 2 SPBU Vivo tapi Stok Kosong, Ujungnya Terpaksa Beli Pertalite

BEKASI, KOMPAS.com - Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) milik perusahaan swasta Vivo tidak lagi menjual bahan bakar minyak (BBM) jenis Revvo 89.

Padahal, Revvo 89 yang dijual dengan harga Rp 8.900 per liter menjadi incaran pengendara, karena lebih murah dari harga terbaru Pertalite yakni Rp 10.000 per liter.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, di Kota Bekasi, stok bensin Revvo 89 setidaknya kosong di SPBU Vivo Jalan Sultan Agung, Kayuringin Jaya; SPBU Vivo Jalan Ahmad Yani, Margajaya; dan SPBU Vivo Jalan Raya Pekayon, Jaka Setia.

Baca juga: SPBU Vivo di Kayuringin Jaya Bekasi Tak Lagi Jual Revvo 89, Stok Kosong

Seorang pengemudi ojek daring bernama Firman mengaku kecewa dengan ketiadaan stok Revvo 89.

Ia pun terpaksa memutarbalikkan kendaraannya akibat stok Revvo 89 kosong.

"(Rencananya) itu mau beli yang (Revvo) 89, barangnya enggak ada," ujar Firman saat ditemui SPBU Vivo Jalan Raya Pekayon, Senin (5/9/2022).

Firman mengatakan, sebelum ke SPBU Vivo Jalan Raya Pekayon, ia mampir ke SPBU Vivo lainnya, tetapi stok Revvo 89 di sana juga kosong.

"Tadi sempat antar penumpang juga, sekalian mau isi karena ada SPBU Vivo juga, eh ternyata enggak ada. Pas ke sini, sama kosong juga," kata dia.

Baca juga: Imbas Harga BBM Pertamina Naik, SPBU Vivo Jadi Incaran hingga Stok Kosong

Setelah batal mengisi BBM jenis Revvo 89, Firman terpaksa berangkat ke SPBU Pertamina untuk mengisi tangki motornya dengan Pertalite.

"Terpaksa aja sih (mengisi Pertalite). Mau enggak mau isi Pertalite, terpaksa untuk narik," ujar Firman.

Pengemudi ojek daring yang lain, Aka, juga memutuskan kembali membeli Pertalite karena stok Revvo 89 kosong.

Aka mengaku, hingga saat ini tarif ojek online (ojol) belum naik, sehingga belum ada kepastian mengenai tarif terbaru ojol.

"Belum ada (info tarif terbaru ojol)," ujar Aka.

Baca juga: BBM Murah Revvo 89 Lenyap, Stok di Sejumlah SPBU Vivo Kosong

Meski kenaikan harga Pertalite sudah diprediksi, Aka mengaku, kenaikan harga tersebut berpengaruh pada pekerjaannya tersebut.

Aka pun hanya bisa pasrah dengan kenaikan harga BBM Pertamina yang terjadi.