JAKARTA, KOMPAS.com - Pencemaran akibat debu batu bara kembali muncul di wilayah Cilincing, Jakarta Utara. Akibatnya, warga di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, ikut terdampak pencemaran tersebut.
Di beberapa tower Rusunawa Marunda, tampak debu batu bara berwarna hitam mengotori lantai, terutama di lantai empat dan lima. Hal ini dikeluhkan warga rusunawa karena pelataran hingga rumah bagian dalam selalu kotor.
"Iya, kalau pintunya dibuka, debunya langsung masuk ke dalam rumah. Terus kalau menjemur baju, debunya nempel di baju," ujar seorang warga bernama Laila (31) saat ditemui Kompas.com, Senin (5/9/2022).
Baca juga: Debu Batu Bara Kembali Cemari Rusun Marunda, Warga: Kondisinya Memprihatinkan
Di samping itu, Laila juga khawatir dengan kondisi kesehatan kedua anaknya yang sensitif terhadap debu.
"Anak-anak juga batuk dan pilek kalau kena debu ini (batu bara)," ungkap dia.
Hal senada disampaikan warga rusunawa bernama Fina (31) yang mengeluhkan dampak debu batu bara terhadap kesehatan anaknya.
FIna mengatakan, sejak pencemaran akibat debu batu bara terjadi, buah hatinya yang berusia tiga tahun mengalami batuk hingga sesak napas.
"Anak saya itu kalau udah kena debu batu bara batuk-batuk, sampai sesak lho. Sensitif dia sama debu," ucap Fina.
Fina menyampaikan, debu batu bara kembali muncul pada 3 September 2022. Pencemaran diperparah dengan kencangnya angin yang berembus.
"Kalau angin kencang pasti ada debu. Kalau buka pintu, (debu batu bara) masuk ke dalam, pasti masuklah ke dalam karena kami buka jendela, di cucian juga pasti nempel," tutur Fina.
Baca juga: Cara Warga Rusun Marunda Lindungi Diri dari Paparan Debu Batu Bara...
Fina yang sudah menempati Rusunawa Marunda selama lima tahun ini juga mengaku hanya keluar rumah jika ada kebutuhan.
Sebab, paparan debu batu bara berisiko bagi anaknya. Fina pun selalu memakai masker guna melindungi diri dari debu yang membahayakan.
"Jangan sering-sering keluar kalau enggak penting sekali, begitu saja saya. Karena anak saya kan sensitif kalau udah kena debu batu bara, angin dari sana batuk terus," kata Fina.
Fina menyebutkan, debu batu bara yang menempel di lantai sulit dibersihkan karena lengket. Terlebih lagi, debu juga bisa menempel pada jendela dan pakaian.
"Masalah nyapu (debu batu bara) mungkin enggak seberapa ini (sulit), yang masuk ke tubuh itu yang bikin bahaya buat anak-anak, buat kita semua terutama," ucap Fina.