Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lift di Toko Dekorasi Jatuh hingga Sebabkan Pegawai Tewas, Polisi Periksa 5 Saksi

Kompas.com - 06/09/2022, 19:21 WIB
Reza Agustian,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Sawah Besar memeriksa lima orang saksi terkait kasus lift jatuh di sebuah toko dekorasi, Jalan Pintu Air Raya, Sawah Besar, Jakarta Pusat.

Kanit Reskrim Polsek Sawah Besar Iptu Wildan mengatakan, pemeriksaan saksi dilakukan untuk mengusut penyebab jatuhnya lift dari lantai 4 toko yang menyebabkan satu orang meninggal dunia.

"Lima orang terdiri pemilik toko, karyawan, dan teknisi pemasangan lift," kata Wildan saat dikonfirmasi, Selasa (6/9/2022).

Menurut Wildan, jajarannya saat ini masih menunggu hasil tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri yang membawa dan memeriksa dua barang bukti berupa rantai dan mesin lift.

"Masih menunggu pemeriksaan Puslabfor," ungkapnya.

Baca juga: Lift Jatuh dari Lantai 4 Toko Dekorasi, Polisi Akan Periksa Penyedia Jasa Pemeliharaan

Sebagai informasi, dua orang menjadi korban dalam musibah lift terjun bebas dari lantai 4 toko dekorasi di Sawah Besar, Rabu (24/8/2022) malam.

Kedua korban merupakan karyawan toko tersebut. Salah satu dari mereka meninggal dunia setelah mengalami kondisi kritis.

"DH (24) kelahiran Jakarta. Ini sempat kritis lalu kemudian dinyatakan meninggal dunia," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin, Kamis (25/8/2022).

Sedangkan satu orang lainnya yang berinisial HS (37) mengalami patah tulang pada bagian pinggang.

Komarudin menuturkan, mulanya dua orang karyawan tersebut sedang memindahkan gulungan kain dari lantai empat ke lantai dasar.

Baca juga: Polisi Selidiki Apakah Ada Kelalaian di Kasus Lift Jatuh yang Tewaskan 4 Pekerja

"Begitu memasuki lift tidak berapa lama kemudian tahu-tahu lift-nya terjatuh dari lantai 4 sampai ke lantai 1," katanya.

Menurut Komarudin, lift diduga terjun bebas akibat kabel hidrolik yang putus. Pemilik toko mengakui bahwa lift tersebut terakhir kali dilakukan perawatan pada Maret 2022.

"Pengakuannya terakhir kali diservis itu pada bulan Maret," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com