JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian warga yang tinggal dan atau bekerja di ibu kota merasa keberatan dengan kenaikan tarif ojek online yang mulai berlaku pada Sabtu (10/9/2022) besok.
Warga yang semula mengandalkan ojek online sebagai sarana transportasi berniat untuk pindah ke kendaraan pribadi atau pun angkutan umum yang lebih ramah di kantong.
Eka (26), salah satu pegawai swasta di Jakarta, selama ini mengaku kerap mengandalkan angkutan ojek online saat pergi pulang kantor maupun sejumlah aktivitas lain.
Ojol menjadi satu-satunya pilihan bagi Eka untuk membelah kemacetan Jakarta.
Sebab, warga yang tinggal di indekos kawasan Pancoran ini tidak memiliki kendaraan pribadi.
Sementara itu, opsi angkutan umum seperti Transjakarta atau angkot tak pernah menjadi pilihan karena waktu tempuh yang jauh lebih lama.
"Selama kerja dan ngekos di Jakarta saya tidak pernah naik angkot atau Transjakarta. Selalu naik ojol," kata Eka kepada Kompas.com, Jumat (9/9/2022).
Baca juga: Kenaikan Tarif Dinilai Terlalu Kecil, Pengemudi Ojol: Tak Sebanding dengan Naiknya Harga BBM
Namun dengan kenaikan tarif ojek ini, maka Eka memperlebar pilihannya untuk bisa mengakses transportasi umum seperti angkot dan Transjakarta.
Pegawai swasta yang kantornya berada di kawasan Kuninngan ini tak yakin gaji bulanannya bisa mencukupi jika tiap hari harus menggunakan ojol sebagai sarana mobilitas.
"Sekarang saja naik ojol tiap hari bisa habis Rp 70.000-80.000, uangnya sudah pas-pasan, apalagi kalau tarifnya sudah naik," katanya.
Eka mengatakan, ia memaklumi kenaikan tarif ojol ini karena harga bahan bakar minyak (BBM) yang sudah terlebih dulu naik beberapa waktu lalu.
Meski demikian, ia menilai tarif ojol yang naik itu jadi terlalu mahal jika dibandingkan dengan transportasi umum di Jakarta yang disubsidi Pemprov DKI.
"Naik Transjakarta kan jauh lebih murah cuma 3.500, naik angkot yang Jaklingko katanya malah gratis. Mungkin nanti naik ojolnya sekali-sekali saja kalau memang lagi buru-buru banget," ujarnya.
Baca juga: Rincian Tarif Ojol Terbaru yang Berlaku Mulai 10 September 2022
Wahyu Anggoro (33) selama ini juga mengandalkan ojek online untuk berangkat kerja dari rumahnya menuju stasiun Depok yang berjarak 4 kilometer.
Dari stasiun, Wahyu pun menumpang KRL dan turun di stasiun Cawang. Lalu ia harus kembali menumpang ojek online menuju kantornya di kawasan Mampang Prapatan.