Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan Sebut Kampung Susun Kunir Dulunya Dipakai untuk Tempat Sampah

Kompas.com - 11/09/2022, 05:32 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan Kampung Susun Kunir di Jalan Kemukus Nomor 1, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat dulunya merupakan tempat sampah.

Sebelum dibangun kembali, bangunan seluas 860 meter ini pernah tergusur di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

"Sebelumnya (Kampung Susun Kunir) dipakai tempat sampah," kata Anies saat meresmikan Kampung Susun Kunir, Sabtu (10/9/2022).

Baca juga: Kampung Susun Kunir Diperuntukkan Bagi Warga yang Digusur di Era Ahok

"Ini adalah asetnya Kecamatan Taman Sari. Jadi ini aset Kecamatan Taman Sari dan kita rapatkan agak panjang bagaimana aset ini bisa digunakan," sambung dia.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta Sarjoko mengatakan Kampung Susun Kunir diperuntukkan bagi warga Kampung Kunir yang terdampak program pembangunan Jalan Inspeksi Kali Ciliwung.

Bangunan ini terdiri dari satu blok dan empat lantai dengan total 33 unit. Setiap unitnya berukuran 36 meter persegi. Pada bagian dalam tersedia kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi, hingga balkon.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Kunir.  Zintan Prihatini/KOMPAS.com Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Kunir.

"Selain kualitas bangunan yang baik, kampung susun didukung sarana prasarana yang lengkap," ucap Sarjoko.

Fasilitas tersebut di antaranya ruang usaha warga, area komersial, ruang serbaguna yang dapat dimanfaatkan warga dan galeri Kunir sebagai pelestarian cagar budaya serta area parkir motor.

"Untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan kampung susun dilengkapi kamera pengamanan," imbuh dia.

Adapun pembangunan rumah susun atau rusun ini menelan biaya hingga Rp 13,1 miliar.

Baca juga: Anies Baswedan Resmikan Kampung Susun Kunir

Anies berujar, biaya pembangunan bersumber dari dana kewajiban pengembang milik PT Karya Bangun Nusantara.

Anies turut menyinggung soal proses pembahasan pembangunan kembali tempat tinggal bagi warga Kampung Kunir, memakan waktu panjang. Pasalnya, pengerjaannya harus melalui prosedur yang sesuai.

"Kita perlu mengerjakan sesuai dengan semua prosedur, sesuai ketentuan. Karena itu prosesnya panjang. Tapi lebih baik panjang dan beres sehingga semua tenang," tutur Anies.

Peletakan batu pertama atau ground breaking Kampung Susun Kunir dilakukan pada Oktober 2021.

Baca juga: Anies Bangun Kembali Kampung Kunir yang Dulu Digusur Ahok

Dalam peresmian tersebut, Anies meminta warga untuk menjaga kerukunan satu sama lain.

"Kami hanya bisa membangun gedungnya, susananya, gotong-royongnya, Bapak Ibu yang bangun," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com