DEPOK, KOMPAS.com - Kebakaran melanda gudang perusahaan ekspedisi Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Express di Jalan Pekapuran, Curug, Cimanggis, Depok, Senin (12/9/2022).
Seorang warga bernama Handi Aditya mengatakan, api kali pertama ia lihat berada di lantai dua gudang JNE di sebelah timur.
"Iya dari sebelah kiri (gudang JNE), merembet ke belakang area gudang hingga hampir kena pom bensin," kata Handi saat ditemui di lokasi, Senin.
Baca juga: Ratusan Ribu Paket Eiger Terbakar dalam Gudang JNE di Depok, Kerugian Ditaksir Capai Rp 50 Miliar
Kobaran api itu, kata Handi, diawali bunyi ledakan dari gudang tersebut dan letupannya terdengar hingga beberapa kali.
"Kalau pas kejadian ada ledak-ledakan gitu sih sekitar jam 03.30 WIB," ujar dia.
Senada dengan Handi, warga bernama Robi pun mengaku mendengar suara ledakan sebelum melihat kobaran api membesar.
Baca juga: Kebakaran Gudang JNE Depok, 200.000 Barang Eiger Ludes Terbakar
"Suara petasan peletek-peletek, kemudian suara ledakan-ledakan banyak. Awalnya sekitar pukul 03.30 WIB," ujar dia.
Kemudian Robi mengecek ke sumber suara tersebut. Namun, ia dikejutkan dengan kobaran api di depan rumahnya sudah membesar. Sebab, kediamannya Robi berhadapan langsung dengan Gudang JNE.
"Pas buka pintu api di depan langsung panik. Saya menyelamatkan diri sendiri sama keluarga ke luar (melalui area) belakang rumah warga," ujar Robi.
Baca juga: Rumah Warga Terdampak Kebakaran Gudang JNE Pekapuran Depok, Manajemen Bakal Tanggung Jawab
"Api di sini samping rumah aja terasa panas banget. Semuanya langsung teriak kebakaran-kebakaran," sambung dia.
Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Welman Naipospos mengatakan, kebakaran dilaporkan sekitar pukul 04.51 WIB.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.57 WIB.
Namun, pihaknya masih melakukan proses pendinginan untuk memastikan tak ada lagi api di lokasi yang terbakar.
"Cukup lama dari pukul 04.30 sampai sekarang. Saat ini kami lagi proses pendinginan. Alhamdulilllah sekarang api sudah bisa diatasi, tinggal pendinginan," kata Welman saat ditemui di lokasi.
Welman mengatakan, penyebab kebakaran itu belum dapat dipastikan, tetapi dugaan sementara akibat korsleting.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.