Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Banjir Bertubi-tubi di Kebon Pala akibat Luapan Kali Ciliwung...

Kompas.com - 13/09/2022, 08:38 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman RW 004 dan RW 005, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, atau biasa disebut wilayah Kebon Pala, kembali terendam banjir pada Senin (12/9/2022) kemarin.

Warga sekitar bernama Hendra mengatakan, air luapan Kali Ciliwung mulai merendam permukiman sekitar pukul 02.30 WIB.

"Ada dua meter (ketinggian airnya). Tadi air masuk pukul 02.30 WIB," kata Hendra kepada wartawan, Senin.

Sebelumnya, wilayah Kebon Pala juga terendam banjir pada Senin (15/8/2022) dan (22/8/2022) lalu. Ketika itu ketinggian air diperkirakan mencapai 1 meter.

Banjir terparah dalam sebulan terakhir

Setidaknya, kata warga sekitar, banjir sudah terjadi lima kali dalam sebulan terakhir.

Warga RT 011 RW 005 Kampung Melayu bernama Ramlan (53) mengatakan bahwa banjir pada Senin kemarin, merupakan banjir yang paling parah dalam sebulan belakangan.

Baca juga: Sebulan Terakhir, Warga Kebon Pala Kampung Melayu 5 Kali Kebanjiran akibat Luapan Kali Ciliwung

"Sebulan terakhir sudah 4-5 kali lah. Paling parah hari ini. Karena hujan deras juga, tambah luapan (Kali Ciliwung) dari Bogor juga kan. Air di sini siaga 2," kata Ramlan di lokasi, Senin sore.

Hal serupa juga diungkapkan warga sekitar lain, Joni (40). Menurut dia, banjir kemarin yang paling lama surut.

"Air sempat naik lagi karena siang atau sorenya hujan," ujar Joni.

Pantauan di lokasi, Senin sore kemarin, genangan belum sepenuhnya surut. Ketinggian air masih 30 sentimeter.

Tidak mengungsi kecuali siaga 1

Lurah Kampung Melayu Angga Harjuno memastikan, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir kemarin.

"Tidak ada pengungsi. Ketinggian air sempat mencapai 160 sentimeter di perbatasan RW 004 dan 005, sekarang mulai surut," ujar Angga, Senin kemarin.

Baca juga: Kebon Pala Kembali Terendam Banjir, Tidak Ada Warga yang Mengungsi

Sementara itu, Ramlan mengatakan, warga baru mengungsi jika sudah siaga 1.

"Kalau siaga 1, kami ke posko pengungsian. Kami lihatnya dari ponsel, ketinggian air (Kali Ciliwung) di Depok sekian, Katulampa sekian," ujar Ramlan.

Alasan warga lain tidak mengungsi, kecuali siaga 1, karena rumah-rumah di sana sudah berkonsep rumah panggung.

"Di sini tidak ada yang mengungsi, sebulan terakhir juga, karena rumah pada tingkat semua," kata Ramlan.

Konsep rumah panggung adalah rumah berlantai dua guna menghindari banjir akibat luapan Kali Ciliwung.

Setidaknya, ada 40 rumah di wilayah Kebon Pala yang berkonsep rumah panggung.

"Ketika banjir enggak kena, kan setiap banjir rusak perabotannya (warga)," kata Wali Kota Jakarta Timur M Anwar saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, 6 April 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com