Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM dan Bahan Pokok Naik, Buruh Ancam Golput pada Pemilu 2024

Kompas.com - 13/09/2022, 14:19 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) dan sejumlah harga kebutuhan pokok membuat massa buruh mengancam tak memberikan suara atau golongan putih (golput) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Diketahui, sejumlah elemen masyarakat mulai dari buruh dan mahasiswa bakal menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/2022).

"Apakah pemerintah yang seperti ini yang akan dipilih kawan-kawan? Saya pastikan saya akan golput, saya nyatakan kekecewaan saya sebagai rakyat Indonesia," ujar Royla Hijah, orator buruh Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) di Jalan MH Thamrin, Senin.

Baca juga: Pukul 13.30, Massa Buruh dan Mahasiswa Berkumpul untuk Long March Demo Kenaikan BBM

Sontak orasi yang disampaikan orator tersebut disambut meriah massa buruh yang lainnya dengan menyerukan kata "Setuju".

Menurut Royla, naiknya sejumlah harga bahan pokok seperti telur, minyak goreng, beras, serta BBM, yang menyebabkan dirinya memutuskan untuk golput pada Pemilu 2024.

"Hari ini pemerintah bungkam, ketika rakyat berteriak beras mahal, mereka (pemerintah) bilang cukup makan pisang dua saja sudah kenyang, itu jawaban mereka," ucap Royla.

"Ketika minyak goreng naik, mereka minta kita tidak menggoreng tapi merebus. Sungguh miris pemerintah saat ini memberikan solusi kepada rakyatnya," sambung dia.

Selain harga kebutuhan pokok naik, kata Royla, kebijakan kontroversial pemerintah dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta revisi Rancangan Undang-Undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) semakin meyakinkan dirinya untuk golput pada Pemilu 2024.

Baca juga: Ada Demo Mahasiswa dan Buruh di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup Barikade Beton dan Kawat Berduri

"Pemerintah Indonesia saat ini jelas-jelas ingin mengebiri seluruh gerakan rakyat, mereka mengeluarkan RKUHP yang jelas-jelas di dalamnya kami dilarang untuk demonstrasi," ucap Royla.

"Hanya karena bantuan langsung tunai (BLT), hari ini begitu hebatnya pemerintah menyatakan bahwa mereka tidak gagal. Padahal kami tahu betul bagaimana teriakan-teriakan rakyat saat ini," sambung dia.

Adapun dalam aksi kali ini, KASBI menyampaikan lima tuntutan, yakni menolak kenaikan harga BBM dan menurunkan harga kebutuhan pokok.

Mereka juga menolak Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 2 November 2020.

Baca juga: Rentetan Masalah yang Picu Amarah Sopir Gocar hingga Demo di Kantor Gojek, dari Potongan Tarif hingga Mitra Baru

Kemudian, buruh mendesak pemerintah segera mencabut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundangan-undangan (UU P3), menolak revisi Rancangan Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP) dan Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com