JAKARTA, KOMPAS.com - Asma (38) merupakan seorang pengupas kerang hijau di Kampung Nelayan Cilincing, Jakarta Utara.
Pekerjaan yang telah digeluti selama lebih dari tujuh tahun ini dilakukan demi sang buah hati bisa bersekolah.
"Alasannya (menjadi pengupas kerang hijau) ya buat bantu-bantu suami. Bantu-bantu suami, biar anak sekolah yang bagus kan," kata Asma, saat ditemui Kompas.com, Senin (12/9/2022).
Asma bertahan untuk melakoni pekerjaan sebagai pengupas kerang hijau agar anaknya yang masih kelas I sekolah menengah pertama (SMP) itu bisa tetap melanjutkan pendidikan.
Baca juga: Melihat Lebih Dekat Pusat Pengupasan Kerang Hijau di Kampung Nelayan Cilincing...
"Supaya anak bisa sekolah, itu saja biar enggak kayak emaknya. Biar jadi anak yang sukses," ungkap Asma sembari membersihkan kerang.
Seperti yang dituturkan Asma, ia menjadi pengupas kerang untuk membantu suaminya. Terkadang, suami Asma ikut membantu mengupas kerang hijau di tempatnya bekerja.
"Suami kadang kerja kadang ada bantuin ngupas, kadang kerja katering, kalau lagi enggak ada (kerjaan) ya kerja begini (kupas kerang)," imbuhnya.
Dalam sehari Asma bisa mendapatkan Rp 60.000 bila kerang yang datang banyak. Namun, saat sedang sepi, dia hanya bisa mendapatkan dua karung kerang senilai Rp 30.000 per hari.
"Ini kan sekarungnya Rp 15.000. Sehari kadang (dapat) lima karung tergantung adanya. Kalau lagi banyak lima karung, kalau lagi enggak ada ya dua-tiga karung," kata Asma.
Meski begitu, dia berkata selalu merasa bersyukur apa pun keadaannya, baik saat kerang hijau sedang banyak atau sedikit.
"Ya kalau lagi ada barang (kerang hujau) senang, kalau lagi enggak ada ya alhamdulillah sih disyukuri aja," jelas Asma.
Baca juga: Imbas Kenaikan Harga BBM terhadap ABK di Kampung Nelayan, Kami yang di Bawah Makin Ribet
Pesisir Jakarta bagian utara, memang menjadi tempat tersibuk bagi para nelayan dan warga mencari nafkah.
Di sana, ada berbagai komoditas tangkapan laut mulai dari ikan, udang, cumi-cumi, rajungan, kepiting, hingg kerang hijau yang sering dikonsumsi oleh masyarakat.
Di pusat pengupasan kerang hijau Kampung nelayan Cilincing, pekerja terdiri dari laki-laki dan perempuan, meski mayoritas pekerjanya adalah ibu-ibu.
Mereka bertugas memisahkan daging kerang dari cangkangnya. Dimulai dari membersihkan kerang dengan air, mengupas daging, hingga perebusan dilakukan di tempat ini.
Para pengupas kerang pun membutuhkan kecepatan tangan, untuk menghasilkan rupiah. Dalam satu hari, setidaknya ada satu ton kerang yang didatangkan nelayan dari berbagai wilayah pesisir Jakarta Utara, Dadap, Banten dan Cirebon.
Nantinya, kerang yang sudah terpisah dari cangkangnya akan dijual ke Pasar Muara Angke, Pasar Muara Baru, dan tempat lainnya. Adapun kerang hijau di pusat pengolahan tersebut, dijual dengan harga Rp 25.000 per kilogram.
Baca juga: Menikmati Matahari Terbenam dan Senyum Elok Warga di Kampung Nelayan Kamal Muara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.