Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Sebut PT MRT Ingin Akuisisi PT KCI untuk Tingkatkan Jumlah Penumpang

Kompas.com - 15/09/2022, 17:14 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail menilai akuisisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) oleh PT Mass Rapid Transit (MRT) bertujuan untuk meningkatkan jumlah penumpang transportasi umum.

Hal ini ia nyatakan usai menggelar rapat bersama PT MRT di Ruang Rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/9/2022).

"Kami melihat, ini (akuisisi) adalah sebuah peluang untuk meningkatkan ridership (jumlah penumpang). Karena, existing ridership PT KCI (melalui kereta rel listrik/KRL) ada sekitar 1,7 juta per hari," sebutnya.

Kata Ismail, melalui akuisisi itu, PT MRT hendak membuat kebijakan yang lebih dominan seperti mengatur integrasi rute dan integrasi moda.

Baca juga: DPRD DKI Sebut PT MRT Jakarta Akan Ajukan PMD Rp 1,7 Triliun untuk Akuisisi PT KCI

Menurut dia, pengakuisisian tersebut tak akan menyentuh aspek pembangunan infrastruktur. Sebab, pembangunan itu kini tengah berjalan.

"(Pembangunan) infrastruktur kan sudah jalan. Mengenai bagaimana ini (pengakuisisian) bisa dioptimalkan sebenarnya khusus di integrasi rute dan integrasi moda," tuturnya.

Untuk diketahui, rencana akuisisi itu tercantum dalam proyeksi pengajuan penyertaan modal (PMD) senilai Rp 1,7 triliun dalam APBD DKI Jakarta tahun 2023.

Menurut Ismail, PT MRT Jakarta akan mengajukan PMD tersebut karena berencana mengakuisisi PT KCI, anak perusahaan PT KAI.

Baca juga: Jumlah Penumpang MRT Jakarta Turun, Apa Solusi Perusahaan?

"Kaitan dengan pengusulan PMD Rp 1,7 triliun ini, konteksnya rencana PT MRT untuk mengakuisisi PT KCI," ujar Ismail.

"Dengan akuisisi tersebut, maka paling tidak 51 persen saham dari PT KCI itu dimiliki oleh PT MRT," sambung dia.

Ismail menuturkan, PT MRT Jakarta berencana mengakuisisi PT KCI untuk memperlancar proses integrasi moda transportasi oleh PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ).

Adapun PT MITJ merupakan perusahaan patungan PT MRT Jakarta dengan PT KAI yang dibentuk untuk mengintegrasikan transportasi di Jabodetabek.

Berdasarkan informasi di situs web PT MITJ, PT MRT Jakarta merupakan pemilik saham mayoritas, yakni 51 persen, sedangkan PT KAI memiliki 49 persen saham PT MITJ.

Baca juga: Stasiun Manggarai Masih Padat karena Perubahan Rute, KCI: Penumpang Sudah Terbiasa

"Itu kan terkait dengan integrasi rute dan integrasi moda, kan kita punya konsep itu (integrasi). Kalau saham kita dominan di sana (PT KCI), maka nanti kita bisa membuat kebijakan itu (integrasi)," tutur Ismail.

"Kalau saham kita sudah 51 persen, berarti kita punya power untuk membuat kebijakan yang mendukung integrasi rute," imbuh dia.

Meskipun demikian, Ismail mengatakan, berdasarkan penjelasan PT MRT Jakarta, proses akuisisi itu masih membutuhkan waktu yang lama.

PT MRT Jakarta masih menunggu respons dari PT KAI.

Dalam kesempatan itu, Ismail berharap PT KAI menganggap serius rencana akuisisi PT KCI oleh PT MRT Jakarta.

Dengan demikian, PT MRT Jakarta bisa mempercepat akuisisi itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com