Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Perampokan Toko Emas di Serpong, Dengar Bunyi Tembakan dan Lihat Pelaku Pegang Pistol

Kompas.com - 16/09/2022, 18:53 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Salah seorang saksi berinisial K mengaku sempat berencana menggagalkan perampokan toko emas di salah satu mal kawasan Serpong, Tangerang Selatan, pada Jumat (16/9/2022).

K merupakan penjaga toko yang bersebelahan dengan toko emas itu. Saat perampokan, dia bersembunyi di balik tiang dekat toko emas sambil mencari-cari benda yang bisa dilempar ke pelaku. Namun, perampok tersebut sudah terlanjur kabur.

"Saya tahunya pas sudah bunyi tembakan, terus lihat dia (pelaku) megang pistol," ujar K di lokasi, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Toko Emas di Mal Kawasan Serpong Dirampok, Pelaku Bersenjata Api

Dalam sekejap, pelaku meraup sejumlah kalung emas dar etalase yang telah ditembak terlebih dahulu.

"Pas dia mau kabur, saya ngumpet di situ (belakang tiang) sambil mencari sesuatu yang bisa dilempar," tutur K.

Saksi lainnya berinisial M, mengaku mengetahui kejadian itu saat mendengar bunyi kaca pecah dari etalase yang ditembak.

Kemudian ia menengok ke arah sumber suara. Seketika M kaget saat melihat pria dengan pakaian serba hitam memegang pistol.

Saat pelaku berbalik badan untuk kabur, M menyaksikan pelaku mengarahkan senjata ke semua orang yang ada di lokasi.

"Saya tahunya pas sudah bunyi kaca pecah, terus saya lihat pelakunya pakai masker, topi, jaket, sama celana serba hitam," kata M.

"Pas pelaku mau kabur dia nodongin senjata ke sekuriti sama ke semua yang ada di sini, saya langsung tiarap," pungkas dia.

Baca juga: Polisi Temukan Selongsong Peluru dari Senjata Perampok Toko Emas di Serpong

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Resor Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu mengatakan, perampok mendatangi toko emas tersebut sambil menodongkan senjata kepada para karyawan. Peristiwa perampokan ini terjadi sekitar pukul 11.47 WIB.

"Dia (pelaku) langsung menodongkan senjata ke etalase emas dengan cara menembakkan satu peluru, kemudian dia mengambil (emas) dari salah satu etalase yang sudah pecah kacanya," ujar Sarly di lokasi, Jumat.

Setelah beraksi, pelaku langsung kabur melalui pintu utara yang berada tepat di samping toko. Pelaku juga sempat dikejar oleh satuan pengamanan mal yang sedang berjaga. Namun, pelaku lolos karena menodongkan senjata ke arah petugas keamanan.

"Karena (pelaku) menodongkan senjata, dari satuan pengamanan ini ragu, kemudian dia kabur hingga kehilangan jejak. Pelaku kabur dari pintu arah keluar (utara)," kata Sarly.

Baca juga: Perampok Toko Emas di Serpong Kenakan Pakaian Serba Hitam untuk Sembunyikan Identitas

Dari tempat kejadian perkara (TKP), polisi menyita alat bukti berupa satu buah selongsong, proyektil dan beberapa pecahan kaca.

Pantauan Kompas.com di lokasi, toko emas tersebut sudah ditutup dan dipasangi garis polisi. Hingga pukul 16.50 WIB, aparat kepolisian masih melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com