Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Tessy Haryati, "Srikandi" Damkar Depok yang Berjibaku Padamkan Api di Gudang JNE Pekapuran

Kompas.com - 17/09/2022, 13:36 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Tessy Haryati, petugas Dinas Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kota Depok, turut berjibaku dalam menangani kebakaran yang melanda Gudang JNE di Jalan Pekapuran, Curug, Cimanggis, Depok, pada Senin (12/9/2022) pagi.

"Srikandi" yang menjabat Kepala Seksi Operasional Penyelamatan pada Dinas Damkar UPT Pos Merdeka itu berperan dalam menyusun strategi pemadaman api. Tessy sempat membuat video laporan situasi saat pemadaman masih berlangsung.

"Kondisi terakhir seperti ini. Sudah terkendali, tinggal beberapa titik, memang menunggu suplai air," ujar Tessy kepada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Tessy Haryati Berharap Damkar Kota Depok Punya Pasukan Srikandi

Tessy menunjukkan kondisi gedung yang sudah hangus dan dipenuhi asap tebal. Dia juga memberi instruksi kepada pemadam kebakaran lain yang sedang memegang selang air besar.

Berkaitan dengan video laporan yang dibuatnya viral di media sosial, Tessy mengaku tidak tahu menahu soal itu. Menurut dia, video yang dibuatnya itu sebatas laporan situasi terkini yang dikirimkan kepada pimpinannya.

Namun, ia tak menampik video tersebut juga dimaksudkan untuk memberitahukan serta mengajak masyarakat untuk berpikir bahwa situasi saat pemadaman kebakaran sangat berisiko.

"Kalau masalah itu (viral), tadi saya enggak tahu. Saya itu cuma punya kepentingan memberitahukan kepada audiens, kepada masyarakat bahwa kita punya risiko tinggi (di lapangan)," jelas Tessy.

"Kan kadang-kadang berita dari pemadaman kebakaran, mana ada yang mau datang ke TKP pasti cuma di awal asap gede sama akhir aja yang diketahui. Kalian enggak tahu, kami itu di dalam terpapar asap, hawa panas yang bikin kulit langsung terbakar," sambung dia.

Baca juga: Cerita Srikandi Damkar Depok soal Semangat Pantang Tolak Laporan: Ada yang Serangan Jantung, Teleponnya ke Kami...

Dalam laporannya itu, Tessy mengungkapkan, beberapa bagian gedung berpotensi runtuh bahkan sudah tak layak untuk operasional.

"Ada potensi gedung runtuh, namanya building collapse (penyelamatan dari bangunan runtuh). Kenapa saya buat (video) itu? Supaya pihak-pihak yang berkepentingan atas gedung itu paham dan mengerti akibat dari hawa panas yang dihasilkan oleh api," kata Tessy.

Untuk itu, Tessy mengimbau kepada pihak yang bertanggung jawab atas gedung tersebut sebaiknya dirobohkan dulu sebelum melakukan perbaikan. Sebab, kerangka-kerangka pada gedung itu sudah pada miring bahkan sudah tak layak lagi untuk digunakan.

"Makanya, saya bilang ini bakal ada potensi roboh, biar yang ingin menggunakan gedung itu kembali setidaknya dirobohkan dulu, baru diperbaiki," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya 'Reschedule' Jadwal Keberangkatan

Puas Mudik Naik Kereta, Pemudik Soroti Mudahnya "Reschedule" Jadwal Keberangkatan

Megapolitan
Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Razia Usai Libur Lebaran, Dinsos Jaksel Jaring Seorang Gelandangan

Megapolitan
Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Cara Reschedule Tiket Kereta Cepat Whoosh Secara Online

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Rute Mikrotrans JAK90 Tanjung Priok-Rusun Kemayoran

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 17 April 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com