JAKARTA, KOMPAS.com - Warga resah dengan aksi pembakaran sejumlah jemuran di wilayah RT 004, 008, 017/RW 011, Kelurahan Kramatjati, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur. Diketahui, aksi tersebut dilakukan oleh anak-anak.
"Warga mikirnya korsleting listrik," ujar Ketua RT 004 RW 011 Kramatjati, Trisno kepada wartawan, Kamis (22/9/2022).
Baca juga: Jemuran Warga di Kramatjati Dibakar, Polisi: Pelakunya Anak-anak Kecil
Trisno menyebutkan, setidaknya ada enam rumah yang jemurannya dibakar, tersebar di RT 004, 008, dan 017. Warga khawatir adanya kebakaran yang lebih besar akibat peristiwa itu.
"Untungnya ketahuan. Jadi tidak merembet ke mana-mana. Yang kami takutkan padat penduduk, kalau terjadi kebakaran, penangangannya agak lama," kata Trisno.
"Karena petugas pemadam kebakaran masuk ke wilayah kami agak rumit. Akses mobil pun cuma satu jalur," ucap dia.
Trisno mengatakan, pihaknya telah mengetahui seorang terduga pelaku. "Pelakunya masih di bawah umur, kelas 4 SD. Total ada enam rumah di RW 011 yang jemurannya dibakar," kata Trisno.
"Dia melakukan sendiri atau bagaimana, belum ada kejelasan," ucap Trisno.
Sebelumnya, video yang menunjukkan sejumlah jemuran warga terbakar di Jalan Dato Tonggara, Kelurahan Kramatjati, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, beredar di media sosial.
"Aksi pembakaran jemuran terjadi di wilayah Jalan Dato Tonggara RT 04, 08, 017 RW 11 Kramat Jati Jakarta Timur oleh orang tak dikenal," dikutip dari akun Instagram @updateinfojakarta, Rabu (21/9/2022).
Baca juga: Setelah Cekcok Rebutan Tali Jemuran, Suami di Balikpapan Tewas
Dalam video amatir tersebut, tampak sejumlah jemuran warga yang digantung itu hangus. Api juga terlihat membakar sebagian pagar rumah warga.
Kepala Kepolisian Sektor Kramatjati, Kompol Tuti Aini mengatakan, pelaku pembakaran adalah anak-anak.
"(Pelakunya) anak-anak kecil, main-main bakar jarik bekas atau kain gombal," ujar Tuti kepada wartawan, Kamis (22/9/2022).
Tuti mengatakan, pelaku pembakaran sempat dipergoki warga dan kabur.
"Anak-anak di situ sering main-main begitu, dikejar warga pada kabur, lagi dicek Bhabinsa sama RT/RW, anak-anak dari mana itu," kata Tuti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.