TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Banjir yang terjadi di Puskesmas Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan, pada Jumat (23/9/2022) diduga akibat pembangunan rumah dan kantor (rukan) bisnis di area Perumahan Delatinos.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, pemerintah kota (pemkot) telah memanggil pihak kontraktor untuk berkoordinasi dalam mengatasi permasalahan tersebut.
"Kami sudah melakukan pemanggilan kepada kontraktornya, tapi yang kita saksikan di sana walaupun sampai masjid dan puskesmas karena pembangunan, di sana itu sudah surut lagi dalam kurun waktu 24 menit," ujar Benyamin, saat ditemui di Gedung DPRD Kota Tangsel, Senin (26/9/2022).
Baca juga: Ketua RT Sebut Pembangunan Rukan Bisnis Baru Jadi Penyebab Banjir di Depan Perumahan Delatinos BSD
Selain pemanggilan, kata Benyamin, dinas terkait juga sudah melakukan pengerukan sampah bersama pengelola rukan. Pengerukan langsung dilakukan setelah banjir terjadi pada Jumat.
"Sudah dipanggil oleh Dinas PU (pekerjaan umum) termasuk tol, itu sudah dilakukan koordinasi bahkan secara bersama-sama melakukan pengerukan sampah," lanjut Benyamin.
Sebelumnya diberitakan, banjir melanda jalan di depan perumahan Delatinos Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat.
Diketahui hujan deras melanda wilayah Tangsel sejak Jumat siang. Banjir diperkirakan terjadi pada pukul 15.00 WIB.
Ketua RT 05/RW 02 Rawa Buntu, Ade Wahyudi, mengatakan ketinggian banjir mencapai 30 hingga 50 sentimeter. Air juga tampak menggenang di Puskesmas.
Menurut Ade, kawasan tersebut memang sering terjadi banjir. Namun, sejak Agustus 2022 banjir semakin parah.
Baca juga: Hujan Deras di Tangsel, Puskesmas dan Kantor Lurah Rawa Buntu Terendam Banjir
Ade menduga banjir disebabkan oleh pembangunan rumah dan kantor (rukan) bisnis di area perumahan Delatinos yang berada tepat di depan puskesmas.
Mereka meniadakan resapan air. Hal ini bisa dilihat di jalan raya penuh dengan lumpur dari pembangunan rukan bisnis," ujar Ade kepada Kompas.com, Jumat.
Menurut Ade, tanpa ada pembangunan rukan, kawasan tersebut sudah sering dilanda banjir. Kondisi disebut semakin parah akibat pembangunan, ditambah hujan deras dan tidak adanya selokan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.