Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertibkan Lokalisasi Rawa Malang, Satpol PP Jakarta Utara Kerahkan 100 Personel

Kompas.com - 26/09/2022, 22:41 WIB
Zintan Prihatini,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan razia di lokalisasi Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (26/9/2022) malam.

Kepala Satpol PP Jakarta Utara, Yusuf Madjid menuturkan, pihaknya menerjunkan 100 personel untuk memastikan kafe yang dijadikan tempat prostitusi ditutup.

Hal ini menyusul adanya kasus pemerkosaan P (13), oleh empat anak di bawah umur di kawasan Hutan Kota, yang lokasinya dekat lokalisasi Rawa Malang.

Baca juga: Didesak Warga, Polisi Sebut Lokalisasi Rawa Malang Akan Ditutup Malam Ini

"Malam ini dari Satuan Polisi Pamong Praja 100 personel, kemudian dari jajaran Garnisun ikut turun empat personel," ujar Yusuf, saat ditemui Kompas.com, Senin.

"Kemudian dari Polsek Cilincing tadi siang sudah melakukan operasi cipta kondisi berupa pemberitahuan kepada warga sebelumnya bahwa akan ada penertiban yang dilakukan di tempat ini," tutur dia.

Menurutnya, posisi Kampung Rawa Malang dekat dengan permukiman warga. Namun, banyak tempat usaha, termasuk kafe, yang tidak berizin dan dijadikan tempat bisnis prostitusi.

"Tempat-tempat usaha ini kebanyakan hiburan terus kemudian dijadikan tempat yang isinya diduga ada perbuatan asusila dan sebagainya," terang Yusuf.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan, adanya tempat prostitusi ini disinyalir memicu pelaku pemerkosaan di Hutan Kota nekat melancarkan aksinya.

"Dampak dari inilah kemudian muncul beberapa waktu lalu ada aktivitas yang tidak sepantasnya dilakukan, lalu dianggap area ini menjadi penyebab (pemerkosaan)," ucap Yusuf.

Baca juga: Tanggapi Desakan Warga, Wagub DKI Pastikan Lokalisasi Rawa Malang Segera Ditutup

Berdasarkan pengamatan Kompas.com, Satpol PP datang mendatangi lokasi sekitar pukul 19.40 WIB dan langsung melakukan penyisiran. Kendati demikian, lokalisasi itu tampak sepi, gelap, dan kosong.

"Mau dari jalur manapun, utara maupun selatan kami ke lokasi ini sangat sempit. Sehingga dipastikan untuk operasi yang dilakukan di tempat ini pasti akan diketahui oleh pelaku-pelaku usaha yang ada di sini sebelum kami tiba. Tempatnya jadi seperti ini, kosong," papar Yusuf.

Oleh sebab itu, ia memastikan Satpol PP, Kecamatan, dan Kelurahan akan terus memantau serta merazia lokalisasi tersebut.

Sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) akan menutup lokalisasi Rawa Malang.

"Pasti, pasti semua (lokalisasi) akan (ditertibkan)," kata Ariza saat ditemui usai acara Musyawarah Nasional Komite Seni Budaya Nusantara di Jakarta Pusat, Sabtu (24/9/2022).

Baca juga: Warga Desak Lokalisasi Rawa Malang Ditutup, Wali Kota Jakut: Sudah Mulai Ditertibkan

Dia pun memastikan, penertiban lokalisasi yang berjarak beberapa ratus meter dari Hutan Kota akan dilakukan sesegera mungkin.

"Iya pasti (ditutup), sampaikan saja di mana, apa, bagaimana, kami pasti segera tutup," ucapnya

Sejauh ini, Satpol PP juga memperketat pengamanan di Hutan Kota. Upaya tersebut tak lain untuk mencegah tindakan asusila terulang kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com