JAKARTA, KOMPAS.com - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menegaskan bahwa tugas utama mereka di Taman Ismail Marzuki (TIM) adalah memelihara fasilitas kebudayaan itu sesuai dengan standar pelayanan minimal (SPM) dan mengelola konten-konten kegiatan di sana.
"Tugas Jakpro di sini adalah konten, mengkurasi konten, bagaimana mengisinya, namun kami di sini tugas Jakpro adalah satu, memelihara tempat ini sesuai dengan standar pelayanan minimal," kata Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto dlansir dari Antara, Senin (27/9/2022).
Baca juga: Anies Pastikan Taman Ismail Marzuki Tak Akan Dikomersialisasikan
Lebih lanjut, Widi mengatakan bahwa Jakpro harus membuat fasilitas tersebut tetap terawat dalam waktu 10 tahun bahkan 100 tahun ke depan. "Insya Allah kami bisa melakukan hal tersebut," ucap Widi.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ke depan Pemprov DKI akan mengarahkan badan pengelola bagi kawasan TIM yang berada di bawah PT Jakpro untuk menjadi badan usaha tersendiri.
"Di bawah Jakpro ada badan pengelola. Badan pengelola ini diharapkan jadi sebuah entitas PT tersendiri, kemungkinan BUMD khusus di bidang kebudayaan," ucap Anies.
Untuk memfasilitasi kegiatan seni budaya di TIM, Anies mengatakan bahwa Pemprov DKI akan menggelontorkan dana sebesar Rp28 miliar. Dengan dana tersebut pihak seni dan budaya bisa fokus memikirkan karya seni saja.
"Pemerintah DKI Jakarta berkomitmen untuk membiayai aktivitas seni budaya di TIM ini, sehingga para seniman bisa memikirkan karya seninya. Adapun negara hadir dalam memberikan subsidi untuk pembiayaannya," ujarnya.
Baca juga: Anies: Pemprov DKI Berkomitmen Biayai Aktivitas Seni Budaya di TIM
Hingga akhir tahun ini, lanjut Anies, para seniman tidak dikenakan biaya saat berkegiatan di TIM. Namun, akan dibentuk dewan penasihat sebagai kurator yang bisa menentukan karya yang akan ditampilkan.
Untuk menjaga kualitas standar, Anies berujar Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) menentukan ada enam orang yang menjadi dewan penasehat. Mereka itu, kata Anies, akan mengkurasi dan menyeleksi siapa saja yang bisa tampil di tempat tersebut.
Adapun revitaliasi pusat kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini, Jakarta Pusat menelan anggaran mencapai Rp1,4 triliun yang berasal dari dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.