Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Terdampak Kebakaran di Menteng Kesulitan Mendapatkan Air Bersih

Kompas.com - 28/09/2022, 14:33 WIB
Reza Agustian,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Musibah kebakaran melanda permukiman warga di Jalan Cikini Kramat, Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022) dini hari.

Berdasarkan data terbaru, sebanyak 16 rumah serta 41 kios hangus dilalap api. Kemudian, 48 kepala keluarga atau 194 jiwa terdampak akibat kebakaran tersebut.

Salah satu warga yang rumahnya terbakar, Aida (48), mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih untuk warga terdampak kebakaran di posko darurat.

"Kebetulan tempat mandi cuci kakus (MCK) airnya kecil, kalau buang air besar susah dan lama," kata Aida saat ditemui di lokasi, Rabu (28/9/2022).

Untuk buang hajat, kata Aida, ia harus menumpang di rumah warga yang aliran listriknya masih menyala.

Baca juga: Saat Warga Gotong Royong Dirikan Dapur Umum, Siapkan Makanan untuk Korban Kebakaran di Menteng...

Sebab untuk saat ini, sejumlah rukun tetangga (RT) di area lokasi kebakaran aliran listriknya masih padam.

"Jadi harus numpang dulu di rumah warga yang air dan listriknya hidup, untuk yang lain-lainnya juga cukup," ungkap dia

Menurut Aida, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sudah mendirikan tempat MCK untuk kebutuhan air bersih warga yang terdampak kebakaran. Namun, dia menyanyangkan lokasinya yang jauh dari permukiman terdampak kebakaran.

"Dari PDAM susah airnya, sudah ada paling di depan sana, tapi enggak tahu di mana, kami kan perempuan enggak bisa ditempat terbuka," ucap Aida.

Atas dasar tersebut, Aida berharap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan instansi terkait dapat segera mendirikan tempat MCK yang lebih layak untuk warga terdampak kebakaran.

Baca juga: Pilunya Ibu 7 Anak yang Hanya Bisa Selamatkan Kipas Angin dan Wajan Saat Kebakaran Permukiman di Menteng

Adapun kebakaran diduga pertama kali muncul dari kompor gas salah satu pedagang bubur yang berada di permukiman warga tersebut sekitar pukul 04.35 WIB.

"Kronologi dari kompor gas lapak produksi bubur," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat Asril Rizal, Selasa.

Dalam upaya pemadaman api, Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat mengerahkan 17 unit mobil damkar serta 85 personel.

Ia menambahkan, akibat kebakaran tersebut satu orang mengalami luka bakar.

"Satu orang mengalami luka bakar sekitar 50 persen," ucap Asril.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK86 Rawamangun-Manggarai

Rute Mikrotrans JAK86 Rawamangun-Manggarai

Megapolitan
Jadwal Imsak di Tangerang 30 Maret 2024

Jadwal Imsak di Tangerang 30 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Depok Hari Ini, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak di Depok Hari Ini, 30 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 30 Maret 2024

Jadwal Imsak di Wilayah Bekasi, 30 Maret 2024

Megapolitan
Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com