JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris DKI Jakarta Marullah Matali mengakui, sumur resapan yang telah dibangun belum signifikan mengatasi banjir di Ibu Kota.
Hal itu disampaikan Marullah saat menghadiri acara Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/9/2022).
"Kami paham bahwa ini tidak secara signifikan sekali, tapi itu (sumur resapan) paling tidak punya pengaruh," ujar Marullah kepada awak media.
Baca juga: Sekda DKI Sebut Pembangunan Sumur Resapan Perlu Dilanjutkan
Namun, Marullah mengatakan, kebijakan pengendalian banjir harus terus dilakukan, salah satu upayanya dengan membangun sumur resapan.
"Kami lagi hitung berapa persennya (dampak sumur resapan mengatasi banjir banjir), tetapi paling tidak itu punya pengaruh. Paling tidak di lingkungan lokal sekitarnya, itu akan sangat berpengaruh," kata Marullah.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru saja memasukkan sumur resapan pengendali banjir ke dalam rencana detail tata ruang (RDTR) meski anggarannya sempat dicoret DPRD DKI Jakarta karena dinilai tidak efektif.
Baca juga: Anies Masukkan Sumur Resapan Pengendali Banjir ke Pergub RDTR
Dilansir dari Antara, program sumur resapan pengendali banjir tertuang dalam Pasal 51 ayat 2 Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 31 tahun 2022 tentang RDTR.
Dalam peraturan gubernur yang masuk tahap sosialisasi itu, disebutkan bahwa sistem pengendalian banjir terdiri atas bangunan pengendalian banjir dan jaringan pengendalian banjir.
Bangunan pengendalian banjir terdiri atas rumah pompa dan bangunan peresapan. Adapun sumur resapan masuk dalam bangunan peresapan.
Selain sumur resapan, ada juga kolam resapan, biopori, kolam retensi, dan bak penampungan air hujan.
Baca juga: Susun Pergub, Anies Minta Penerusnya Lanjutkan Program Sumur Resapan
Adapun salah satu janji kampanye Anies adalah membangun sumur resapan untuk menanggulangi banjir di Jakarta.
Selama masa kepemimpinan Anies, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan akan membangun sekitar 1,8 juta sumur resapan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.